TRIBUNNEWS.COM - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan mengungkapkan kemungkinan sosok yang mendampinginya maju di Pilpres 2024 berasal dari Provinsi Jawa Timur.
Hal itu diungkapkan Anies Baswedan saat tengah mengunjungi pondok pesantren yang ada di Jawa Timur, baru-baru ini.
Kendati demikian, Anies Baswedan enggan menyebutkan siapa sosok yang pantas menjadi Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres)-nya nanti.
"Bisa jadi (bakal cawapres dari Jawa Timur), kita lihat nanti, sambil jalan," kata Anies Baswedan seperti dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (13/8/2023).
Baca juga: Anies Baswedan Buka Peluang Pilih Cawapres dari Jawa Timur, Ini 10 Nama yang Patut Diperhitungkan
Lantas siapa sosok dari Jawa Timur yang berpeluang jadi cawapres Anies Baswedan?
Berikut sosok yang dirangkum Tribunnews.com berpeluang jadi cawapres Anies Baswedan:
Yenny Wahid
Nama Yenny Wahid menjadi salah satu sosok yang disebut-sebut pantas mendampingi Anies baswedan.
Lahir di Jombang, Jawa Timur pada 29 Oktober 1974, Yenny Wahid dianggap cocok lantaran ia adalah sosok penggerak di ormas Islam Nahdlatul Ulama (NU).
Putri Presiden RI Keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu juga cukup dekat dengan Anies Baswedan.
Dijelaskan Yenny Wahid, ia memiliki kedekatan khusus karena memiliki sejarah panjang saat masih berkiprah di dunia pendidikan.
Saat itu, dirinya pernah ditawari Anies baswedan menjadi dosen di Universitas Paramadina.
Baca juga: Klaim Yenny Wahid soal Kedekatannya dengan Anies Berujung Debat dengan Jansen Demokrat
"Saya itu dengan Pak Anies punya kedekatan khusus, karena Pak Anies jadi rektor dan saya jadi salah satu dosen."
"Saya pulang dari ambil Master saya di Amerika, Mas Anies tawari saya di Paramadina, beliau waktu itu jadi rektor," kata Yenny Wahid.
Adapun Yenny Wahid mendapatkan Gelar Master Public Administration yang diperloleh dari satu kampus terbaik di dunia, Harvard University AS.
Yenny Wahid juga pernah memegang jabatan penting di Partai Kebangkitan bangsa (PKB), yakni sebagai sekjen periode 2005-2010.
Abdul Halim Iskandar
Selanjutnya, pria kelahiran Jombang pada 14 Juli 1962 ini merupakan sosok yang menapaki karier dari lingkungan pesantren.
Abdul Halim Iskandar saat ini menjabat Menteri Desa di Kabinet Kerja Jilid 2 untuk masa jabatan periode 2019-2024.
Abdul Halim Iskandar ternyata adalah kakak kandung Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar.
Sehingga tentu nama Abdul Halim Iskandar diperhitungkan lantaran berpeluang untuk menggaet pemilih NU, PKB, dan Jawa Timur.
Pria yang akrab disapa Gus Salam ini menjelaskan, dari silsilah keluarga, Halim Iskandar merupakan cicit dari KH Bisri Syamsuri, tokoh pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus pendiri Pesantren Manbaul Maarif Denanyar.
Tahun 2011, Halim menjadi ketua DPW PKB Jawa Timur hingga tahun 2022.
Pada periode 2009-2014 menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jatim.
Ia lalu dipercaya menjadi Ketua DPRD Jawa Timur pada periode 2014 - 2019.
Baca juga: Capres Anies Baswedan Dapat Tombak Cakra Kotagede dari Warga
Khofifah Indar Parawansa
Perempuan kedua yang dianggap cocok mendampingi Anies Baswedan yakni Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Selain memiliki pengalaman sebagai gubernur, Khofifah Indar Parawansa menjabat sebagai salah satu Ketua PBNU.
Tentu, ia dianggap tokoh perempuan NU yang memliki basis pendukung yang solid di Jawa Timur.
Data dari The Royal Islamic Strategic Studies Centreyang, Khofifah Indar Parawansa juga masuk dalam jajaran 500 tokoh Muslim berpengaruh di dunia.
Karier politiknya juga cukup mentereng, Khofifah Indar Parawansa adalah sosok politikus yang pernah menduduki jabatan di antaranya Wakil Ketua DPR RI, Menteri Pemberdayaan Perempuan hingga Menteri Sosial.
Syaifullah Yusuf
Nama Wali Kota Pasuruan, Jawa Timur, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul ini juga diperhitungkan.
Sebelum menjabat sebagai Wali Kota Pasuruan, Gus Ipul pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur selama dua periode yakni pada 2009-2014 dan 2014-2019.
Pada Pilgub Jatim 2018, Gus Ipul maju sebagai Calon Gubernur Jawa Timur berpasangan dengan Puti Guntur Soekarno.
Namun pasangan ini kalah dari pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak.
Gus Ipul juga pernah menjabat Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal RI di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Termasuk pernah menjadi Sekjen PKB.
Saat ini Gus Ipul juga dipercaya menjadi Sekjen PBNU.
Baca juga: Jawaban Yenny Wahid Disebut Tak Pantas Dampingi Anies Baswedan dan Jadi Alat Bubarkan Koalisi
KH Miftachul Akhyar
KH Miftachul Akhyar lahir 30 Juni 1953 di Surabaya, Jawa Timur.
Namanya masuk dalam 500 tokoh muslim berpengaruh di dunia pada 2020 lalu.
KH Miftachul Akhyar pernah menjabat Rais ‘Am PBNU masa bakti 2018-2020.
Saat itu, KH Miftachul Akhyar menggantikan KH Ma’ruf Amin yang resmi mengundurkan diri karena maju calon wakil Presiden di Pilpres 2019 bersama Presiden Joko Widodo.
Saat ini dia menjabat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025 dan juga Rais ‘Am PBNU.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Igman Ibrahim/Hasanudin Aco)