Laporan Wartawan Tribunnews,, Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bergabungnya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) semakin memperkuat mesin pemenangan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto.
Dukungan yang diberikan Golkar dan PAN dianggap mampu membawa Menteri Pertahanan RI tersebut semakin dekat dengan kemenangan di Pilpres 2024.
Baca juga: Presidium Loyalis Golkar Dukung Airlangga Hartarto yang Pilih Prabowo Subianto Jadi Capres
Saat ini setidaknya empat partai politik besar yang memiliki wakil di parlemen telah bergabung KKIR mendukung Prabowo di Pilpres yakni Golkar, PAN, PKB, dan Gerindra.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin melihat keempat partai yang tergabung dalam KKIR merupakan partai yang sangat kuat.
Sangat pantas jika disebut sebagai koalisi terkuat saat ini.
Ujang menilai elektabilitas Prabowo yang sudah tinggi juga semakin mampu memudahkan jalan di kontestasi demokrasi mendatang.
"Ada beberapa yang membuat Prabowo bisa ungul, pertama elektabilitas dan kedua faktor koalisi parpol, keempatnya partai besar," kata Ujang, Senin (14/8/2023).
Sehingga menurut Ujang dengan kekuatan Prabowo saat ini dianggap sangat mampu menandingi kekuatan PDI Perjuangan yang sudah dua periode menjadi partai penguasa.
Bahkan, menurutnya, bergabungnya Golkar dan PAN memang bertujuan untuk menumbangkan partai berlambang banteng tersebut.
"Saya melihatnya koalisi besar yang dibangun empat partai besar bisa jadi bagian daripada untuk melawan kehebatan PDIP yg selama ini dua kali menang dan punya tiket sendiri," ujar Ujang.
PDIP yang merupakan partai terkuat di Indonesia saat ini hanya mampu dihadapi oleh Prabowo dengan mesin partainya yang kuat.
Bergabungnya Golkar dan PAN menjadikan KKIR sebagai koalisi dengan jumlah kursi terbanyak di Parlemen dengan mencapai 265 kursi.
Kemudian Koalisi Perubahan milik Anies Baswedan menempati posisit kedua terbanyak dengan 163 kursi di Parlemen.
Baca juga: Resmi Didukung Relawan RK, Prabowo Diprediksi Semakin Kuat di Jabar
Sedangkan koalisi PDIP hanya mendapat sekitar 147 kursi di parlemen.
"Makanya harus ada koalisi yang tangguh seperti KKIR untuk meredam kekuatan PDIP," pungkasnya.