TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menanggapi soal tuduhan dirinya mengkudeta Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Tuduhan itu sebelumnya dilontarkan ke publik oleh putri Gus Dur, Yenny Wahid, baru-baru ini.
Cak Imin menegaskan bahwa tuduhan itu, tidaklah benar.
Sebab, ia hanya diberi tugas untuk menata ulang PKB dengan baik.
Persoalan ini, lanjut Cak Imin, sebenarnya adalah persoalan internal partai.
"Itu kan peristiwa internal keluarga ya, yang saya kira kalimatnya hanya sederhana, saya itu ditugasi oleh Rais Aam untuk menata ulang partai dengan serius," jelas Cak Iminn, Sabtu (19/8/2023) dikutip dari Kompas Tv.
Baca juga: Gibran Balas Cuitan Yenny Wahid: Siap. Mohon Arahan Bu Wakil Presiden
Cak Imin pun enggan menanggapi panjang soal Yenny Wahid yang kembali mengungkit konflik lama antara dirinya dengan Gus Dur.
Menurut Cak Imin, konflik lama antara dirinya dengan Gus Dur tak perlu terus-menerus dibahas.
"Wis enggak usah dibahas, itu barang lawas kabeh (semua) itu," ujar Cak Imin.
Sebelumnya, sindiran keras diarahkan langsung oleh Yenny Wahid kepada ke Cak Imin.
Dalam sebuah pernyataannya, Yenny secara tegas mengatakan, keluarga Gus Dur dengan tegas akan menarik diri dan tidak akan mendukung bakal capres Prabowo Subianto jika Cak Imin menjadi cawapresnya.
Baca juga: Pengamat: Jika Berduet Ganjar-Yenny Wahid akan Padukan Mesin Politik PDIP & Akar Rumput NU-Gusdurian
Adapun alasannya, karena Cak Imin mengudeta Gus Dur di PKB.
"Cak Imin menyebut Gus Dur yang pendiri partai sebagai guru politiknya. Tapi yang terjadi Gus Dur malah dikudeta, apalagi rakyat, susah kan mau milih pemimpin seperti itu nanti," kata Yenny Wahid dalam program Rosi, Kompas Tv, Kamis (10/8/2023).
Padahal, lanjut Yenny Wahid, Gus Dur adalah orang yang banyak sekali mengajarkannya tentang politik kepada Cak Imin.
"Menurut saya, Cak Imin ini adalah politisi yang berhasil, saking berhasilnya sampai Gus Dur pun dikudeta oleh dia."
"Cak Imin sukses mengkudeta gurunya, orang yang banyak sekali mengajarkannya tentang politik," ungkap Yenny Wahid.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Malvyandie Haryadi/Rina Ayu Panca Rini)