News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Denny JA Nilai Membatasi Usia Capres Adalah Kesalahan  

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.

"Pada usia tujuh puluhan, Mandela mampu menegosiasikan penyelesaian damai dengan pemerintah minoritas kulit putih. Ia mengakhiri apartheid dan membangun Afrika Selatan yang demokratis," jelasnya.

Baca juga: Denny JA: Penyair Sebagai Pemimpin Spiritual Sebuah Bangsa

Mandela juga membentuk Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, yang menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan selama apartheid dan mendorong pengampunan dan rekonsiliasi.

Mandela memperkenalkan sejumlah kebijakan untuk meningkatkan kehidupan warga kulit hitam Afrika Selatan, seperti memperluas akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan.

Padahal kekerasan demi kekerasan, juga penindasan di Afrika Selatan sebelum Mandela menjadi presiden menjadi hal yang rutin. Mandela mampu menyetop itu, tak pula membalas dendam menghancurkan ras kulit putih ketika ras kulit hitam berkuasa.

"Usia tujuh puluhan pada kasus Mandela justru menjadi momen kearifan dan kebijaksanaan. Itu usia yang terasa lebih berpengalaman," terangnya.

Kesalahan kedua, kata Denny  dari pembatasan maksimal capres dan cawapres 65 tahun karena mengabaikan kondisi di Indonesia sendiri. 

Bukankah, Maruf Amin ketika terpilih menjadi wakil presiden, usianya sudah di atas 65 tahun, bahkan di atas 70 tahun.  Bahkan, saat terpilih menjadi wapres, usia Maruf Amin 76 tahun.

"Bersama Jokowi, kini mereka mendapatkan approval rating, tingkat kepuasan publik di angka 80 persen. Ini tingkat kepuasan yang tinggi sekali," ujar Deddy.

Dia juga berpandangan, Jusuf Kala mengalami hal yang sama. Ketika terpilih menjadi wakil presiden Jokowi di tahun 2014, usianya sudah 72 tahun.

"Kesalahan ketiga jauh lebih mendasar. Tindakan ini menjadi pelanggaran hak asasi manusia. Ia mendiskriminasi warga berusia 65 tahun ke atas untuk menjadi presiden atau wakil presiden," kata Denny.

"Apa yang salah dengan usia 65 tahun ke atas sehingga dilarang menjadi capres atau cawapres?" sambung dia.

Menurut Denny, pada usia 65 tahun ke atas, sejauh masih sehat, itu justru usia yang penuh pengalaman dan pengetahuan.

Baca juga: Denny JA Gelar Pameran Lukisan AI Karyanya di Taman Ismail Marzuki

"Jika tuntutan ini dikabulkan MK, MK akan  dicatat sejarah dan dunia melegalkan diskriminasi atas usia," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini