"PPP Tetap pada konsep awal yakni mengusulkan Pak Sandiaga Uno sebagai bakal cawapres Ganjar," ujarnya.
Alasan PPP tetap mengusulkan Sandiaga sebagai bacawapres Ganjar karena dinilai memiliki keunggulan dibandingkan kandidat bacawapres lainnya.
"Karena Pak Sandi memiliki banyak aspek keunggulan dibanding yang lain," ungkap Awiek.
PKS Sebut Duet Ganas
Di sisi lain, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil menanggapi wacana duet Ganjar dan Anies tersebut sebagai duet ganas untuk Pilpres 2024.
"Kalau Ganjar dan Anies bisa ganas ini," kata Nasir kepada wartawan dikutip Kamis (24/8/2023).
Nasir melihat wacana duet itu sebagai dinamika politik biasa jelang Pilpres 2024.
Apalagi, situasi jelang pilpres juga masih sangat dinamis.
"Jadi, partai politik itu kan istilahnya punya angle yang berbeda-beda dalam mempromosikan calon presidennya. Jadi bagi saya itu sesuatu hal yang biasa jika ada isu terkait dengan Ganjar-Anies, Anies-Ganjar, atau kemudian Anies-Puan, Ganjar-Cak Imin dan sebagainya," ujarnya.
"Semuanya masih terbuka lebar, semuanya masih sangat cair, sehingga yang namanya cair mudah menggelinding, beda kalau sudah beku itu agak sulit kalau menggelinding," lanjutnya.
Kendati demikian, Nasir mengaku belum ada pembahasan di internal koalisi (NasDem, PKS, dan Demokrat) mengenai wacana duet itu.
"Karena kami masih konsisten dan komitmen untuk tetap mengajukan Pak Anies sebagai capres dari Koalisi Perubahan," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Rifqah/Fersianus Waku/Chaerul Umam/Reza Deni)