"Di situ di Tim Delapan, utusan Demokrat dan utusan NasDem terjadi perbedaan pandangan yang sangat keras, bahkan sampai gebrak meja di situ," kata Anies.
Perbedaan pendapat terjadi di mana Demokrat menginginkan agar bakal cawapres ditetapkan segera, sedangkan NasDem menginginkan ditetapkan nanti sambil menunggu opsi lain.
"Tetapi kalau ditanya opsinya apa, juga nggak bisa jawab, cuma menunggu saja siapa tahu ada opsi, kenapa buru-buru."
"Dan perbedaan itu kemudian tidak ditemukan, sampai keras sekali, karena ada beberapa statement-statement yang kurang tepat," ujar Anies.
Baca juga: Anies Bongkar Momen Gebrak Meja saat Rapat Tim 8, NasDem-Demokrat Deadlock Soal Penetapan Cawapres
Pidato AHY
Sebelumnya, AHY menyampaikan pidato pertamanya pasca-deklarasi Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal capres-cawapres di Pilpres 2024.
Putra sulung dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengajak para kadernya untuk ikhlas menerima kenyataan.
Ia juga menyinggung politik yang tanpa mengindahkan etika dan tidak akan melupakan hal tersebut.
AHY juga mengaku telah 'move on' dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan serta memberikan ucapan selamat kepada pasangan Anies-Cak Imin.
Selengkapnya, inilah sejumlah poin pidato AHY yang dirangkum Tribunnews.com:
1. Ajak kader Demokrat untuk terima kenyataan
AHY mengajak para kader Demokrat untuk menerima kenyataan Anies yang lebih memilih Cak Imin dibanding dirinya.
AHY mengatakan bisa memahami dan merasakan apa yang dirasakan para kader Demokrat.
"Saya bisa memahami dan merasakan apa yang ada di hati dan pikiran para kader Demokrat. Berkecamuk, juga beraduk, antara marah, kecewa dan sedih. Ada yang memilih untuk diam, tapi tidak sedikit yang kemudian mengekspresikannya di ruang-ruang publik. Sekali lagi saya bisa merasakannya."
"Namun, saya mengajak kita semua untuk sabar dan ikhlas menerima kenyataan ini. Pasti ada rencana Tuhan, yang jauh lebih baik, untuk kita semua. Mungkin saat ini kita belum tahu persis apa bentuknya," katanya.