AHY melanjutkan, sejak awal, partainya telah mengingatkan agar tidak melakukan pemaksaan sebuah keputusan.
Keputusan yang diambil sepihak dan tanpa partisipasi.
"Bagi kami, lebih baik bersepakat untuk tidak sepakat (agree to disagree), daripada dipaksa menerima keputusan, yang kami tidak terlibat dalam prosesnya. Inilah substansinya. Sehingga kami menghimbau, janganlah hal yang besar dikecilkan, sementara hal yang kecil dibesar-besarkan," katanya.
4. Tegaskan tetap di jalur perubahan
AHY menegaskan, partainya akan tetap di jalan perubahan dan perbaikan.
Ia mengimbau kepada para kadernya untuk tetap solid dan mengikuti langkah-langkah yang diambil pimpinan partai.
Demokrat akan berusaha untuk bergabung dengan koalisi lain yang memiliki cara pandang yang sama.
Namun, AHY tidak menyebut koalisi mana yang bakal dituju.
"Demokrat akan berikhtiar untuk bergabung dengan koalisi lain, yang memiliki kesamaan cara pandang, visi kebangsaan dan etika politik," ungkapnya.
5. Beri maaf dan sudah move on
Tanpa menyebut secara spesifik, AHY mengatakan telah memberi maaf kepada siapapun yang menyakiti Demokrat meski tidak melupakannya.
AHY mengajak kadernya untuk menyambut perjalanan politik baru dengan hati bersih, niat yang baik, cara yang baik dan tujuan yang baik.
6. Ucapkan selamat untuk Anies-Cak Imin dan ungkap kemungkinan bersama
AHY mengatakan banyak peluang-peluang baik di depan.
Mengingat, Indonesia merupakan negara yang besar sehingga memerlukan pemikiran dan jiwa besar.
Ia mengajak untuk tidak terjebat pada narasi dan isu yang memecah belah.
"Kita tidak tahu dalam perjalanannya ke depan; kita mungkin akan bertemu kembali dan menjalin kerja sama untuk agenda-agenda besar kebangsaan. Untuk itu, saya mengucapkan selamat kepada Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Muhaimin Iskandar yang baru saja mendeklarasikan sebagai pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2024 ke depan. Semoga sukses," bebernya.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Wahyu Gilang/Daryono)