TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, membantah isu dirinya mengudeta Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari kursi ketua umum PKB.
Cak Imin justru mengakui, bahwa dirinyalah yang menjadi korban kudeta putri Gus Dur, Yenny Wahid.
Menurut Cak Imin, kala itu Yenny Wahid dan Ali Masykur mengudeta dirinya demi menduduki kursi tertinggi di PKB.
Dalam acara Mata Najwa, Senin (4/9/2023) malam, Cak Imin lantas menceritakan rahasia dengan Gus Dur yang belum terungkap.
"Semua orang yang dipecat Gus Dur melawan, satu-satunya ketua umum yang dipecat Gus Dur dan tidak melawan adalah saya," ucap Cak Imin.
"Kepemimpinan diambil alih oleh Ali Masykur dan Yenny Wahid, Ali Masykur sebagai wakil ketua, Yenny Wahid sebagai sekjen, terjadi kepemimpinan kurang lebih satu tahun."
Baca juga: Nasdem Kritik Keras KPK Usai Panggil Cak Imin: Kita Curiga Langkah Tak Murni Hukum
Baca juga: NasDem Minta Cak Imin Penuhi Pemeriksaan KPK: Apa Pun yang Terjadi Kami akan Membela
Akibat konflik internal itu, PKB nyaris tidak bisa mengikuti Pemilu 2009.
Cak Imin lantas menggugat pengangkatan Yenny Wahid sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB yang dinilainya tidak sah.
Hal itu dilakukan Cak Imin agar PKB bisa mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pemilu 2009.
"Pengangkatan Yenny sebagai sekjen itu enggak sah, karena Yenny diangkat bukan Muktamar, Yenny diangkat jadi sekjen di tengah jalan," jelas Cak Imin.
Di tengah pernyataannya, Cak Imin tiba-tiba tertawa.
Ia mengaku, tidak ingin mengumbar masalah keluarga akibat perebutan kursi kepemimpinan PKB.
"Cerita keluarga ini, saya sebenarnya enggak ingin ngomong urusan keluarga, ini urusan satu rumah," ujar Cak Imin.
Baca juga: Respons PKB soal Anggapan KPK Bermain Politik Dibalik Panggilan ke Cak Imin
Lanjut, Cak Imin menceritakan momen Gus Dur secara langsung memintanya mundur dari kursi ketua umum PKB.
Cak Imin menyebut, kala itu Gus Dur memintanya menandatangani surat pengunduran diri.
"Gus Dur manggil saya, Gus Dur malah kaget 'Saya enggak nyangka kamu mau saya berhentikan'," kata Cak Imin.
"Mau, buat apa saya berantem, capek, udah berkali-kali kita ini."
Sembari menirukan ucapan Gus Dur, Cak Imin mengaku saat itu rela mundur dari PKB demi menghindari konflik partai.
"'Ya sudah kamu buat surat pengunduran diri sekarang, ini sudah ada draftnya'," ujar Cak Imin menirukan ucapan Gus Dur.
"Siap saya tanda tangani agar semua smooth, apa yang terjadi? Semua orang belum tahu."
"Surat pengunduran diri yang sudah disiapkan Gus Dur saya tanda tangani agar bisa jalan ke KPU, saya kasih ke Gus Dur."
"'Surat saya terima Min, tapi tolong kamu simpan. Nanti keluarkan kalau saya butuh'," imbuhnya menirukan perkataan Gus Dur.
Baca juga: Ogah Dukung Anies dan Cak Imin, Yenny Wahid Bakal Ngopi Bareng Prabowo
Hingga saat ini, surat pengunduran diri tersebut masih disimpan oleh Cak Imin.
Ia bahkan menyebut, surat itu sebagai 'jimat' untuk membantah tuduhan kudeta terhadap Gus Dur.
"Sampai hari ini tidak pernah diminta Gus Dur," ucap Cak Imin.
"Itu jimat, ada saksi-saksinya juga. Jangan dibalik-balik saya mengkudeta Gus Dur, saya yang dikudeta tetapi saya terima," tandasnya.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami)