News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Cerita Versi Cak Imin soal Isu Kudeta Gus Dur dari PKB: Jangan Dibalik-balik, Saya yang Dikudeta

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid (Kiri) dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (Kanan). Cak Imin menceritakan kejadian sebenarnya di balik isu kudeta terhadap Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, membantah isu dirinya mengudeta Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari kursi ketua umum PKB.

Cak Imin justru mengakui, bahwa dirinyalah yang menjadi korban kudeta putri Gus Dur, Yenny Wahid.

Menurut Cak Imin, kala itu Yenny Wahid dan Ali Masykur mengudeta dirinya demi menduduki kursi tertinggi di PKB.

Dalam acara Mata Najwa, Senin (4/9/2023) malam, Cak Imin lantas menceritakan rahasia dengan Gus Dur yang belum terungkap.

"Semua orang yang dipecat Gus Dur melawan, satu-satunya ketua umum yang dipecat Gus Dur dan tidak melawan adalah saya," ucap Cak Imin.

"Kepemimpinan diambil alih oleh Ali Masykur dan Yenny Wahid, Ali Masykur sebagai wakil ketua, Yenny Wahid sebagai sekjen, terjadi kepemimpinan kurang lebih satu tahun."

Baca juga: Nasdem Kritik Keras KPK Usai Panggil Cak Imin: Kita Curiga Langkah Tak Murni Hukum

Baca juga: NasDem Minta Cak Imin Penuhi Pemeriksaan KPK: Apa Pun yang Terjadi Kami akan Membela

Akibat konflik internal itu, PKB nyaris tidak bisa mengikuti Pemilu 2009.

Cak Imin lantas menggugat pengangkatan Yenny Wahid sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB yang dinilainya tidak sah.

Hal itu dilakukan Cak Imin agar PKB bisa mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pemilu 2009.

"Pengangkatan Yenny sebagai sekjen itu enggak sah, karena Yenny diangkat bukan Muktamar, Yenny diangkat jadi sekjen di tengah jalan," jelas Cak Imin.

Di tengah pernyataannya, Cak Imin tiba-tiba tertawa.

Ia mengaku, tidak ingin mengumbar masalah keluarga akibat perebutan kursi kepemimpinan PKB.

"Cerita keluarga ini, saya sebenarnya enggak ingin ngomong urusan keluarga, ini urusan satu rumah," ujar Cak Imin.

Tangkap Layar Foto Ketum PKB sekaligus Bacawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam tayangan Program 'Mata Najwa' di kanal YouTube Narasi pada Senin (4/9/2023). (YT Narasi)

Baca juga: Respons PKB soal Anggapan KPK Bermain Politik Dibalik Panggilan ke Cak Imin

Lanjut, Cak Imin menceritakan momen Gus Dur secara langsung memintanya mundur dari kursi ketua umum PKB.

Cak Imin menyebut, kala itu Gus Dur memintanya menandatangani surat pengunduran diri.

"Gus Dur manggil saya, Gus Dur malah kaget 'Saya enggak nyangka kamu mau saya berhentikan'," kata Cak Imin.

"Mau, buat apa saya berantem, capek, udah berkali-kali kita ini."

Sembari menirukan ucapan Gus Dur, Cak Imin mengaku saat itu rela mundur dari PKB demi menghindari konflik partai.

"'Ya sudah kamu buat surat pengunduran diri sekarang, ini sudah ada draftnya'," ujar Cak Imin menirukan ucapan Gus Dur.

"Siap saya tanda tangani agar semua smooth, apa yang terjadi? Semua orang belum tahu."

"Surat pengunduran diri yang sudah disiapkan Gus Dur saya tanda tangani agar bisa jalan ke KPU, saya kasih ke Gus Dur."

"'Surat saya terima Min, tapi tolong kamu simpan. Nanti keluarkan kalau saya butuh'," imbuhnya menirukan perkataan Gus Dur.

Baca juga: Ogah Dukung Anies dan Cak Imin, Yenny Wahid Bakal Ngopi Bareng Prabowo

Hingga saat ini, surat pengunduran diri tersebut masih disimpan oleh Cak Imin.

Ia bahkan menyebut, surat itu sebagai 'jimat' untuk membantah tuduhan kudeta terhadap Gus Dur.

"Sampai hari ini tidak pernah diminta Gus Dur," ucap Cak Imin.

"Itu jimat, ada saksi-saksinya juga. Jangan dibalik-balik saya mengkudeta Gus Dur, saya yang dikudeta tetapi saya terima," tandasnya.

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini