Ancaman itu berisi, "Mas Yulianto, kita buktikan siapa yang salah dan siapa yang benar. Siapa yang profesional dan siapa yang preman. Anda harus ingat kekuasaan itu tidak akan langgeng. Saya masuk ke politik antara lain salah satu penyebabnya mau memberantas oknum-oknum penegak hukum yang semena-mena, yang transaksional yang suka abuse of power. Catat kata-kata saya di sini, saya pasti jadi pimpinan negeri ini. Di situlah saatnya Indonesia dibersihkan."
Meski demikian, Hary membantah telah mengancam Yulianto.
Ia mengatakan SMS itu dikirim untuk menegaskan langkahnya terjun ke dunia politik demi Indonesia lebih baik.
"SMS ini saya buat sedemikian rupa untuk menegaskan saya ke politik untuk membuat Indonesia lebih baik, tidak ada maksud mengancam," ujar Hary kala itu.
2. Oesman Sapta Odang
Oesman Sapta Odang atau yang lebih akrab disapa OSO, dikenal sebagai seorang politisi Indonesia yang kini menggawangi Partai Hanura.
Sebelum itu OSO sempat menjabat sebagai wakil ketua MPR RI periode 1999-2004 dan terpilih kembali sebagai wakil ketua lembaga tinggi negara tersebut dari kelompok DPD-RI untuk periode 2014-2019.
Mungkin tak banyak orang tahu, bila politisi satu ini turut merangkap sebagai seorang pengusaha profesional.
OSO memiliki sebuah bisnis grup yang menaungi banyak bidang perusahaan.
Saat masih aktif sebagai pejabat publik, OSO pun diamanahkan melaporkan Harta Kekayaannya miliknya kepada negara.
Terakhir kali pria kelahiran 18 Agustus 1950 ini melaporkan Harta Kekayaannya adalah pada 31 Maret 2019 usai menjabat sebagai Ketua DPD RI.
Berdasarkan LHKPN itu, OSO tercatat mempunyai total Harta Kekayaan Rp. 472.680.245.851.
Jumlah total Harta Kekayaan itu telah dikurangi dengan utang yang tercatat Rp. 574.589.786.
OSO memiliki sejumlah aset berupa tanah dan bangunan di Jakarta, Pontianak hingga Ketapang.
Pemilik konglomerasi OSO Group yang bergerak di bidang percetakan, pertambangan, air mineral, properti, perkebunan, perikanan, transportasi, komunikasi, keuangan, dan perhotelan ini juga memiliki Kas mencapai Rp. 43 Miliar.