Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, mengaku tak mempermasalahkan tayangan azan yang memuat bacapres Ganjar.
Anwar justru mempermasalahkan jika Ganjar tidak melakukan salat padahal seorang Muslim.
"Tidak masalah. Sah-sah saja. Malah kalau yang bersangkutan sebagai seorang Muslim tidak salat maka di situ baru masalah," ujar Anwar, Sabtu (9/9/2023).
Anwar bahkan memperbolehkan jika bacapres lain ikut melakukan hal serupa.
"Kalau capres-capres yang lain juga ingin melakukan hal yang sama dan serupa, silakan saja," tuturnya.
Kata Perindo
Diketahui, tayangan azan ini ditayangkan di saluran TV milik Ketua DPP Perindo Hary Tanoesoedibjo.
Perindo sejauh ini diketahui telah bekerja sama politik dengan PDIP untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres.
Partai Perindo membantah adanya praktik kampanye dalam penayangan Ganjar.
Meski begitu, Sekretaris Jenderal Partai Perindo Ahmad Rofiq menyatakan, penayangan Ganjar di tayangan Azan, hanyalah sebagai sebuah ajakan baik untuk penonton beribadah, bukan kampanye.
"Curi start opo mas, Ini masalah di darat dibawa ke laut. Ini seperti dibuat buat bermasalah, padahal tidak ada masalah. Masalah amaliyah ditarik-tarik ke politik. Ini yang bikin pemahamannya jadi buthek," kata Rofiq kepada Tribunnews, Senin (11/9/2023).
Rofiq menilai, ditampilkannya sosok Ganjar dalam tayangan azan itu juga wajar, sebab, mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu saat ini bukan merupakan pejabat.
Sehingga tidak ada bedanya Ganjar dengan publik figur lain yang kerap tampil di media untuk mengisi tampilan azan.
"Untuk kali ini jelas tidak ada bedanya karena status mas Ganjar hari ini seperti rakyat kebanyakan sebagai rakyat biasa. Bukan sebagai pejabat," ujar dia.
"Bakal (capres) itu belum resmi (jadi capres)," tukas dia.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Yohannes Liestyo/Rizki Sandi)