Ridwan Kamil di film Dilan 1990 berperan sebagai kepala sekolah.
"Kami putuskan bukan dalam film sekarang saja. Dipilih karena Kang Emil followers-nya banyak, bisa bantu promosi dengan sosok pak gurunya.
Tapi di skenario ditulisnya guru baik karena karakternya pas," kata Fajar saat berkunjung ke rumah dinas Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Jalan Cicendo, Bandung, Minggu (10/2/2019).
Ia menambahkan, penampilan karakter yang diperankan Emil itu mempunyai benang merah antara film Dilan 1990 dan Dilan 1991.
Tokoh itu dibutuhkan untuk hadir lagi dalam sekuel Dilan.
"Ketika Dilan 1991 pak gurunya harus ada lagi karena Dilan harus pamit," kata Fajar.
Tak hanya itu, sambungnya, Emil punya peran cukup besar dalam lahirnya film Dilan.
Ia mengaku banyak dibantu dalam urusan nonteknis selama proses shooting.
"Kang Emil untuk film Dilan banyak banget kami di-support dari sebelum shooting.
Salah satunya selama shooting di Bandung kami disambut ramah, proses shooting lancar," katanya.
Sementara Emil mengaku siap membantu seluruh rumah produksi yang ingin membuat film di Jawa Barat.
Sebab, ia ingin membangun citra Jabar sebagai movie making friendly city.
"Karena kami ingin Bandung dan Jabar sebagai movie making friendly city. Karena Bandung punya banyak hal, ada bangunan tua, latar akademik dan lainnya.
Namun, untuk terlibat dalam film, ia mengaku cukup selektif lantaran terikat etika aturan sebagai pemimpin daerah.
Ia pun menegaskan tak dibayar selama terlibat dalam pembuatan film.
"Saya juga sudah melakukan sebuah keyakinan kalau filmnya tentang Bandung atau Jabar saya boleh ikut dan enggak boleh dibayar.
Jadi saya support saja. Jadi kalau merasa eksistensi saya ikut menjual silakan saja," jelasnya
Pembangunan Masjid Al Jabbar
Masjid Al-Jabbar atau yang disebut juga sebagai Masjid Terapung Gedebage adalah masjid yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat.
Masjid Al-Jabbar didirikan pada 2017 di atas danau buatan dan baru terselesaikan proses pembangunannya pada 2020.
Adapun orang yang memprakarsai berdirinya Masjid Al-Jabbar adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Masjid itu merupakan rancangan Ridwan Kamil kala dia masih berstatus Wali Kota Bandung.
Mengenai konsep, Masjid Al Jabbar didesain Ridwan Kamil karena terinspirasi dari rumus aljabar.
"Konsepnya dari rumus matematika. Ada sebuah rumus, matematika identik dengan Aljabar, ilmuan matematika terkenal sedunia namanya Aljabar. Kemudian Aljabar nama Asmaul Husna yang kita tuliskan di mihrab itu artinya agung. Kebetulan juga Aljabar juga singkatan Jawa Barat. Jadi sudah takdirnya namanya berjodoh," ujar Ridwan Kamil Senin (26/12/2022).
Dia mengatakan, Masjid Aljabar merupakan proyek tersulit yang pernah ia garap.
"Makanya pas jadi, melebihi imajinasi saya, terus terang. Daripada sketsa, lebih keren jadinya. Saya juga suka merinding masuk sini karena melihat kemegahan seperti ini. Jadi ini terkompleks, tersulit, terbesar yang Allah takdirkan di saat saya masih hidup dan menjadi pemimpin," ucapnya.
Satu di antara keunikan Masjid Al Jabbar ialah kubahnya dibangun tanpa kolom untuk menonjolkan kesan megah, sekaligus membuat jemaah tampak kecil dalam konteks filosofi ibadah kepada Allah.
"Karena ini masjid Jabar dikonsepkan agar ada pintu atau tempat 27 kota kabupaten. Jadi kalau di-zoom (ornamen) membentuk batik (tiap daerah) yang berbeda, pokoknya pintu Majalengka, Ciamis, Garut, sehingga 27 wilayah ini terwakili ke-Jawa Barat-annya," ungkapnya. (*)