TRIBUNNEWS.COM - Bacapres Anies Baswedan memulai kunjungannya ke Cianjur, Jawa Barat dengan mendatangi Pasar Induk Cianjur, Kamis (21/9/2023).
Baru turun dari mobil, ia diberondong keluhan dan curhatan sejumlah pedagang, pengelola pasar, hingga warga atau konsumen.
"Kami ingin perubahan signifikan, Pak,” kata pengelola pasar, Ujang Koswara.
Selama ini, ujarnya, masyarakat tahunya pasar milik pemerintah. Namun, pengelola pihak swasta.
"Untuk operasional kami harus memungut iuran ke pedagang Rp3.000 per hari. Dana itu yang kami pakai untuk gaji karyawan dan perbaikan fasilitas pasar,” kata Ujang.
Dengan kondisi seperti ini, lanjutnya, pasar mengalami kesulitan untuk berkembang.
Baca juga: Pengamat Nilai Gagasan-Gagasan Anies Lebih Segar dan Baru
Berjalan menyusuri kios demi kios, Anies dicegat Dadang, seorang pedagang daging yang mengeluhkan kios yang makin sepi, karena daya beli masyarakat menurun.
"Saya usul bansos PKH (Program Keluarga Harapan, Red.) tak lagi berupa sembako, tapi uang. Biar warga belanja ke kami,” kata Dadang.
Sambil mendengar keluh kesah warga, sejumlah pedagang dan konsumen teriak histeris, "Hidup Pak Anies!”, "Pak Anies Presiden.”
Di sebuah kios kelontong, Anies disuguhi sepaket gula aren oleh seorang pedagang yang bernama Dede.
"Hanya bingkisan aja. Tapi nanti kalau jadi presiden, Pak Anies harus bayar,” katanya. Anies pun tersenyum mendengarnya.
Baca juga: Salawatan Bersama Santri dan Warga Sukabumi, Anies Kampanyekan Pelestarian dan Pengembangan Budaya
Dalam kunjungannya ke pasar, Anies mengatakan ingin belanja masalah dan menyelami berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat.
"Insya Allah kita akan melahirkan kebijakan-kebijakan yang berkeadilan, memberikan kesetaraan kesempatan untuk hidup lebih sejahtera," ujarnya.