Ia merupakan pendiri Partai Kedaulatan Bangsa, yang kemudian melebur dengan Partai Indonesia Baru (PIB) menjadi Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB), dikutip dari Wikipedia.
Yenny juga pernah menjabat sebagai Komisaris Garuda Indonesia sejak Januari 2020 hingga mengundurkan diri pada Agustus 2021.
Dirinya gigih memperjuangan nilai toleransi di Indonesia.
Adanya hal tersebut membawa wanita kelahiran 29 Oktober 1974 ini mendapatkan penghargaan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Jepang.
Yenny Wahid menerima penghargaan dari atas kontribusinya membangun hubungan bilateral Indonesia dan Jepang, diberitakan jatim.nu.or.id.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, menilai Yenny Wahid sebagai sosok yang berkomitmen tinggi dalam mempromosikan keragaman, toleransi, perdamaian, dan demokrasi.
Dikutip dari wahidfoundation.org, Yenny Wahid merupakan Direktur Wahid Foundation.
Dirinya juga merupakan mantan wartawan surat kabar Australia, The Sydney Morning Herald dan The Age.
Yenny merupakan lulusan Universitas Harvard Kennedy School of Government, dengan gelar master dalam Administrasi Publik.
Pada 2016, ia diangkat sebagai anggota staf khusus (stafsus) Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk bidang komunikasi politik.
Ia meninggalkan posisi itu setahun kemudian untuk berkonsentrasi pada pekerjaannya dengan masyarakat akar rumput.
Pada 2009, ia dinobatkan sebagai salah satu penerima penghargaan Young Global Leaders oleh World Economic Forum, bersama dengan orang-orang seperti Tiger Woods dan Mark Zuckenberg.
Saat ini, Yenny menjadi pemimpin Global Council on Faith.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Milani Resti Dilanggi)