Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merespons pernyataan Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta soal Joko Widodo (Jokowi) yang sudah mengajak PDIP membangun koalisi besar.
Namun, patah karena PDIP keburu mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (Capres).
Hasto mengatakan bahwa pencapresan Ganjar Pranowo justru adalah hasil dari proses yang melibatkan Joko Widodo.
Bahkan frasa 'rambut putih' yang kerap disematkan ke Ganjar Pranowo, juga berasal dari Jokowi.
Baca juga: Hasto Ungkap Ganjar - Istri jadi Inspirasi Berlari di GBK: Agar Semangat Juang Kuat Jelang Pemilu
“Lah Pak Ganjar lahir dari proses bersama Pak Jokowi. Pada tanggal 18 Maret kalau tidak salah, ada pertemuan 3 jam; 2 jam dengan Ibu Mega, satu jam kami ikut mendampingi bersama Mas Pramono Anung, di situ sebenarnya sudah disepakati untuk mencalonkan Pak Ganjar Pranowo,” kata Hasto usia konferensi pers jelang babak final Liga Kampung Soekarno Cup, di Stadion Gelora Utama Bung Karno di Senayan, Jakarta, Kamis (2/11/2023),
Menurut Hasto, seharusnya yang diributkan bukan soal koalisi besar atau tidak.
Tetapi adalah bagaimana proses yang dilakukan demi menghasilkan pemimpin yang menjawab persoalan bangsa dan negara.
Baca juga: Hasto Ungkap Ganjar - Istri jadi Inspirasi Berlari di GBK: Agar Semangat Juang Kuat Jelang Pemilu
Dari situ, lahirlah pasangan Ganjar-Mahfud MD.
Kemudian, Hasto kembali ditanya wartawan bahwa artinya dari pertemuan Megawati dengan Joko Widodo itu, ada kesepakatan mendukung Ganjar.
“Pak Ganjar lahir kan yang mengatakan rambut putih siapa? Kan itu dicatat oleh rakyat,” jawab Hasto lagi.
Kalau kini seseorang bisa berubah, menurut Hasto, Megawati bersama PDIP akan tetap kokoh berjuang.
Kekokohan yang sama yang pernah ditunjukkan sejak Pangeran Diponegoro, Sultan Ageng Tirtayasa, dan Laksamana Malahayati.
“Semua kan berjuang demi kemerdekaan. Meskipun menghadapi tantangan-tantangan, tapi bangsa Indonesia ini bangsa yang sangat konsisten. Konsistensi itulah yang ditangkap juga oleh ibu Megawati Soekarnoputri dan kami semua sebagai karakter dari bangsa ini. Bangsa kita tak pernah berubah-ubah. Ketika ada yang berubah pasti ada tanda tanya,” tegas Hasto.