TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menilai calon presiden Prabowo Subianto adalah sosok solidarity maker yang merangkul lawan-lawan politiknya.
Menurutnya, jika Prabowo menang di pemilu Pilpres 2024 opsi untuk memasukkan parpol di luar Koalisi Indonesia Maju ke dalam pemerintah sangat memungkinkan.
“Saya berkeyakinan bahwa Pak Prabowo nanti akan merangkul semua pihak yang mau bekerja sama berkolaborasi dengan beliau,” katanya saat podcast di Gedung Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Kamis (2/11/2023).
Baca juga: PAN Sebut Prabowo-Gibran Punya Peluang Menang Satu Putaran
Eddy mengatakan apalagi program-program Presiden Joko Widodo dijalankan, dikuatkan, dan dikawal juga oleh PDIP selama 9 tahun ini.
“Saya melihat peluang itu ada dan saya berharap semua kekuatan yang kita bisa galang untuk bersama-sama menjinjing beban yang berat ini, sama-sama kita kerjakan,” imbuhnya.
Simak wawancara eksklusif Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Sekjen PAN Eddy Soeparno:
Tanggal 25 Oktober yang lalu presiden dan calon wakil presiden PAN bersama Koalisi Indonesi Maju telah mendaftarkan pasangan calon Pak Prabowo dan Mas Gibran padahal sebelumnya selalu menyodorkan Erick Thohir kecewa tidak?
Dibilang kecewa rasanya mungkin juga tidak, kalau memang harapan tidak terpenuhi terus terang memang dari awal kita sudah menyepakati ketika bergabung dalam koalisi bersama-sama Pak Prabowo bersama Gerindra dan kemudian Golkar termasuk di saat itu masih ada PKB.
Kita harus sepakat bahwa mekanisme pemilihan dan penetapan cawapres itu dilaksanakan melalui forum kesepakatan para ketua umum dan itu dipimpin oleh Pak Prabowo apapun hasilnya itu nanti kita akan sepakati bersama.
Dan kita sudah sepakat di awal bahwa kita akan menghormati keputusannya seperti apa apa dan kita menghendaki keputusan itu adalah mufakat yang bulat bukan sebuah skema di mana kita terpaksa voting.
Jadi kita sudah sepakat itu jadi apapun waktu itu apapun kesepakatannya kita tentu menghormati dan kita laksanakan. Nah komitmen itu kita jaga sampai dengan kita memutuskan lanjutan dan itu semua kita laksanakan secara bulat mufakatnya.
Baca juga: Elektabilitas Anies, Ganjar dan Prabowo Subianto Berdasarkan 5 Lembaga Survei di Bulan Oktober 2023
Boleh enggak diceritakan bagaimana kronologis urutan atau ceritanya sampai kemudian KIM memutuskan bulat bahwa Gibran sebagai pendamping dari Prabowo?
Memang pada pertemuan antara ketua umum kira-kira mungkin sekitar tiga minggu sebelum mengantarkan beliau-beliau ini ke KPU. Di awal Oktober itu ada pertemuan di rumah Pak Prabowo.
Dan di situ Pak Prabowo berdiskusi dengan kami semua dihadiri oleh Ketua Umum dan Sekjen parpol tentang siapa-siapa saja yang berpeluang menjadi cawapres.