Setiap hari bergelut dengan isu-isu perpolitikan dan berbagai persoalan masayarakat, Cak Rochim kemudian berfikir untuk bisa terjun langsung di politik praktis agar bisa mengubah keadaan masyarakat menjadi lebih baik melalui kebijakan-kebijakan di parlemen.
Karena itu, pada Pemilu 2024 nanti, Cak Rochim maju sebagai calon anggota DPR RI. Alasannya, sebagai wartawan dirinya hanya bisa mengkritisi dari luar kebijakan-kebijakan yang tidak benar dan tidak menguntungkan rakyat. Dengan duduk sebagai anggota legislatif di Senayan, dia berharap bisa secara langsung membuat berbagai kebijakan yang prorakyat.
Agar bisa menjadi politisi yang mumpuni, saat ini, Cak Rochim juga terus mengasah kapasitas keilmuannya dengan mengambil Program Magister (S2) Ilmu Komunikasi Politik di Universitas Paramadina Jakarta.
Selain sebagai wartawan, pria kelahiran Lamongan, 25 Januari 1982 ini juga pernah berkarir sebagai guru Bahasa Inggris di Kota Surabaya. Sepulang menimba ilmu di Basic English Course (BEC), Pare, Kediri, Cak Rochim bersama sejumlah temannya sesama lulusan BEC Kediri, mendirikan Yayasan Al Firdaus Surabaya yang memiliki program khusus pendidikan Bahasa Inggris.
Cak Rochim pernah menjadi pengajar Bahasa Inggris di sejumlah sekolah di Kota Surabaya. Di antaranya SMP Takmiriyah, SMP Wahid Hasyim Sidotopo Wetan, SDN Medokan Ayu II Rungkut, Panti Asuhan Nurul Hayat Gunung Anyar Lor, SMP Bahrul Ulum, SDN Mojo, dan SDN Kedung Cowek, SMP Al Islah Gunung Anyar.
Baca juga: 2 Calegnya Ternyata Eks Koruptor, Gerindra: di DCT Sudah Tidak Ada Lagi Nama Mereka
Sembari menjadi pengajar Bahasa Inggris, santri lulusan Pondok Pesantren Darul Ma’arif Lamongan ini juga menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (STIKOSA-AWS). Begitu lulus sarjana, Cak Rochim kemudian mewujudkan mimpi sebagai wartawan agar bisa menyuarakan kebenaran dan memperjuangkan hak-hak masyarakat melalui tulisan di media.
Menurutnya, politik adalah jalan perjuangan paling tepat untuk bisa mengubah keadaan menjadi lebih baik. ”Jangan sekali-kali menyerahkan amanah kekuasaan politik kepada orang-orang yang tidak benar karena dampak buruknya akan kita rasakan tidak hanya sekarang, tapi juga sampai anak cucu kita di masa mendatang,” kata pengagum Gus Dur ini.
Bagi Cak Rochim, berpolitik itu ibadah dan ber-PKB adalah berkah. ”Saya berharap dengan bisa menjadi anggota DPR RI, kelak bisa memberikan manfaat yang lebih banyak untuk masyarakat, bangsa dan negara. Sebab, sebaik-baik manusia adalah yang bisa memberikan manfaat sebanyak-banyaknya untuk manusia lainnya (khairunnaas anfauhum linnaas),” pungkas pengagum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.