News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

PDIP Tuding Prabowo-Gibran Cerminan Neo-Orde Baru, Golkar: Sekarang Zaman Reformasi

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Istana Negara, Senin, (6/11/2023). Airlangga mengomentari tudingan bahwa pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka adalah cerminan neo-Orde Baru.

Djarot meminta seluruh partai politik pendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD untuk bersatu menghadapi mereka berdua.

"Terus bergerak, Ganjar-Mahfud MD pastikan akan terus perkuat demokrasi. Bersama kita hadapi Prabowo-Gibran sebagai cerminan Neo-Orde Baru masa kini," ujar Djarot lewat keterangannya, Sabtu (4/11/2023).

Baca juga: PDIP Tuding Prabowo-Gibran Pasangan Neo-Orde Baru, Gerindra: Senyumin, Jogetin Saja

Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat. (Tribunnews/Fersianus Waku)

Dia berkata bahwa kemenangan dimulai dari rakyat yang memfokuskan pergerakan di akar rumput atau lingkup paling bawah.

Djarot turut menyinggung kasus penurunan baliho Ganjar-Mahfud di Bali saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.

"Rakyat bereaksi keras atas mobilisasi aparat dengan melakukan penurunan bendera, baliho, dan berbagai atribut dukungan terhadap Ganjar-Mahfud MD," ujarnya.

Di samping itu, dia menyindir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batas usia capres dan cawapres yang membuka jalan bagi Gibran untuk menjadi cawapres.

Djarot menyebut spiritualitas bangsa Indonesia mengajarkan bahwa tak ada tempat untuk pihak yang memiliki ambisi kekuasaan dan cinta terhadap keponakan hingga MK pun dikebiri.

"Kini kekuatan moral lahir kembali. Inilah fondasi terpenting Ganjar-Mahfud MD, kokoh pada moral kebenaran dan berdedikasi total pada rakyat, bangsa, dan negara, bukan pada keluarga," kata Djarot.

Baca juga: Prabowo-Gibran Disebut Neo Orde Baru, Fadli Zon: Pak Jokowi Ubah Haluan, Tidak Boleh Nangis

Saat ini Majelis Kehormatan MK (MKMK) tengah mengusut kasus dugaan pelanggaran etik oleh hakim konstitusi.

Djarot mengatakan PDIP percaya kepada integritas majelis itu. Kata dia, lembaga itu mengedepankan sikap kenegarawanan.

Tudingan intervensi

Beberapa waktu lalu Djarot juga menuding pemerintah melakukan intervensi atau menekan partai politik agar bisa membuka peluang Gibran menjadi cawapres.

Tudingan itu disampaikan Djarot dalam acara Satu Meja The Forum di Kompas TV, Rabu (1/11/2023).

"Katanya, pemerintah tidak intervensi," kata Djarot.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini