Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Tiga pasangan bacapres-bacawapres yaitu Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sudah resmi ditetapkan menjadi capres-cawapres peserta Pilpres 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Penetapan tersebut, dilakukan lewat sidang pleno tertutup yang digelar KPU dan diumumkan pada Senin (13/11/2023) sore, kemarin.
Ketua Divisi Teknis KPU RI, Idham Holik pun menyatakan seluruh pasangan telah memenuhi syarat sebagai capres-cawapres 2024 seperti syarat akumulasi suara partai politik (parpol) atau gabungan parpol pengusung, syarat kesehatan, dan dokumen administratif lainnya.
Kemudian di sisi lain, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga sudah mengunggah Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) masing-masing capres-cawapres di situs elhkpn.go.id.
Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan, mengungkapkan Anies menjadi sosok yang pertama kali yang melaporkan LHKPN-nya yaitu pada 13 Oktober 2023 lalu.
Baca juga: Saat Pengundian dan Penetapan Nomor Urut, Ketua KPU : Tim Masing-masing Paslon Dibatasi 150 Orang
Kemudian disusul oleh cawapres pendampingnya, Cak Imin pada 17 Oktober 2023.
"Selanjutnya, Ganjar pada 23 Oktober 2023, Mahfud 23 Oktober 2023, Prabowo, 20 Oktober 2023, dan Gibran 24 Oktober 2023," katanya kepada Tribunnews.com pada 27 Oktober 2023 lalu.
Berdasarkan LHKPN terbaru tersebut, Prabowo-Gibran menjadi pasangan paling kaya dengan total harta ketika diakumulasikan mencapai Rp 2,04 triliun.
Disusul Ganjar-Pranowo yang memiliki total harta ketika dijumlahkan keduanya mencapai 44,9 miliar.
Lalu, baru diikuti oleh Anies-Cak Imin dengan total harta kekayaan keduanya mencapai Rp 37,6 miliar.
Selengkapnya berikut rincian masing-masing harta kekayaan capres-cawapres berdasarkan LHKPN KPK terbaru.
Harta Ganjar Pranowo
Ganjar memiliki total harta kekayaan senilai Rp 15,4 miliar dan tanpa menanggung hutang.
Adapun mayoritas harta kekayaannya bersumber dari kas dan setara kas yang mencapai Rp 7,2 miliar.
Lalu, mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga memiliki beberapa tanah dan bangunan yang tersebar di Purbalingga dan Sleman sejumlah tujuh unit dengan total senilai Rp 6,1 miliar.