"Kalau kita pecat, mereka akan mainkan playing victim, ya sudah sekarang kita biarkan," ujarnya.
Oleh sebab itu, Aria meyakini sikap yang diambil oleh PDI-P sudah tepat dengan tidak memecat Bobby maupun Gibran.
"Semua ini kan situasi-situasi kondisinya kan tahun politik, tahun yang kita tahu, mungkin juga dimanfaatkan (Gibran dan Bobby)," katanya.
Sebelumnya, Ketua Bidang Kehormatan PDI-P Komarudin Watubun sebenarnya memberikan batas waktu kepada Bobby untuk mengembalikan KTA sejak satu minggu lalu.
Namun, pada Senin kemarin, belum ada kejelasan apakah KTA Bobby maupun Gibran sudah dikembalikan ke PDI-P.
Terpisah, Bobby Nasution sendiri mengaku masih berkoordinasi dengan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP terkait pengembalian KTA tersebut.
"Pokoknya nanti saya akan berkoordinasi, kemarin kan dari DPP menyampaikan ke DPC, kemarin kita komunikasi dengan Sekretaris DPC."
"Jadi nanti waktunya, kita cari tanggal yang bagus," ujar Bobby saat ditanya wartawan di kantornya, kemarin malam.
Namun Bobby tidak menjawab secara gamblang, apakah dia benar- benar akan mengembalikan KTA tersebut, atau tidak.
"Nanti koordinasi lagi, kita kordinasi lagi nanti," jawab dia singkat saat ditanya ulang.
Apa susahnya kembalikan KTA?
Pekan lalu, Politikus senior PDIP, Andreas Hugo Pareira mempertanyakan alasan Gibran belum mengembalikan KTA.
Andreas mengatakan secara de facto Wali Kota Solo tersebut sudah keluar dari partai berlambang banteng moncong putih itu.
Sebab, Gibran sudah resmi didaftarkan menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.