News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Ganjar Pranowo Pakai Istilah ‘Ngaji’ Saat Temui Boediono, Apa Maknanya?

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden Ganjar Pranowo menyambangi kediaman Wakil Presiden ke-11 RI Boediono di Jalan Jambu 11A Gondangdia Menteng Jakarta Pusat pada Jumat (24/11/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden Ganjar Pranowo melangsungkan pertemuan dengan mantan Wakil Presiden Boediono lebih kurang satu jam.

Ganjar mengenakan batik corak hitam.

Sedangkan Boediono memakai batik corak biru muda.

Pertemuan kedua tokoh nasional tampak cair membahas permasalahan bangsa di berbagai sektor politik, ekonomi dan pembangunan.

Ganjar mengungkapkan isi obrolan dengan Boediono di kediamannya di Jalan Jambu Nomor 11A, Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023).

“Enggak, enggak, saya ngaji saja sama beliau selama memimpin. Selain itu enggak ada karena beliau orang yang profesional di bidangnya,” ucap Ganjar.

Baca juga: Romo Magnis ke Ganjar: Semoga Tuhan Memberkati, Silakan Jalan Terus

Istilah ‘ngaji’ yang dipakai Ganjar tidak bermakna mengaji biasa.

Ngaji bukan semata kegiatan rutin yang dilakukan dari pagi hingga malam.

Namun ngaji juga dimaknai dengan ‘ngatur jiwo’ atau mengatur jiwa.

Menurut Ganjar, pertemuannya dengan Boediono tidak bisa diartikan bentuk didukungan untuk pemilu Pilpres 2024.

“Enggak, enggak, kita enggak cerita itu. Saya cerita bagaimana saya ngaji kepada seorang begawan dan senior,” tegasnya.

Sementara Mantan Wakil Presiden Boediono mengatakan dirinya justru lebih banyak mendengarkan persoalan politik dari Ganjar.

“Karena beliau suhunya, saya dengarkan,” tutur Boediono.

Boedino menyampaikan pengalamannya selama berada di pemerintahan yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono.

Setiap pertanyaan Ganjar, Boediono mencoba memberikan jawab berdasarkan pengalaman.

“Bahkan sejak Orde Baru, dulu saya bukan pengambil keputusan tetapi kerja di dapur. Tapi saya mengertilah. Sampai reformasi. Apa yang beliau tanyakan saya coba untuk jawab,” imbuhnya.

Boediono yang merupakan Mantan Gubernur Bank Indonesia lebih banyak memahami masalah ekonomi dan pembangunan

Dia menilai seluruh kandidat di Pilpres 2024 orang-orang yang memiliki kapasitas dan kapabilitas mumpuni.

“Saya kira semua capres ini bagus semua. Tinggal rakyat milih yang mana,” jelas Boediono.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini