Ia menekankan pentingnya pesta demokrasi yang damai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.
Baca juga: Bawaslu Kaji Unsur Kelalaian Terkait Dugaan Kebocoran Data KPU
Dalam konteks pemilu, Akhmad mengajak semua pihak untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi mulai dari kampanye hingga pemilihan dengan penuh tanggung jawab.
"Marilah pesta demokrasi 2024 nanti dan seluruh prosesnya mulai dari kampanye sampai pemilihan ini semua menjaga kekondusifan negara ini," ujarnya.
Dirinya menegaskan, pemilu bukanlah momen untuk merusak persatuan dan kesatuan negara, melainkan kesempatan untuk menunjukkan kematangan demokrasi.
Selain itu, semua pihak harus menjalankan pesta demokrasi ini sesuai aturan dan undang-undang yang berlaku.
"Jangan sampai pemilu ini justru mengganggu, merusak, menjadi penyebab persatuan dan kesatuan negara yang kita cintai ini rusak. Siapa pun yang dipilih oleh warga, marilah dipilih dengan tanggung jawab, dengan akhlak, moral yang mulia. Bagi semua tim sukses, bekerja dengan baik sesuai aturan dan undang-undang," jelasnya.
Lebih lanjut dia berpesan agar momentum kampanye tidak menjadi ajang saling mencaci-maki atau merendahkan pilihan yang lain.
"Boleh memuji-muji siapa pun yang menjadi pilihannya, tetapi tidak harus disertai dengan mencaci maki dan menghujat atau merendahkan pilihan yang lain. Jadi, silakan seluruh warga negara menyalurkan hak politiknya dengan benar dan penuh tanggung jawab,” tandasnya.
Dia juga mengingatkan, seluruh peserta pemilu, baik calon presiden, calon wakil presiden, dan calon anggota legislatif merupakan haknya, namun tetap sebagai sebangsa setanah air sehingga jangan sampai saling bertengkar.
"Intinya, masing-masing masih saudara, itu yang paling penting," pungkasnya.