Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN), Nusron Wahid, mengatakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di periode 2014 dan 2019 bukanlah petugas partai.
Hal itu disampaikan Nusron merespons Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Sandiaga Uno.
Baca juga: Persiapan Prabowo, Ganjar, dan Anies Jelang Debat Perdana Capres-Cawapres
Di mana Sandiaga sebelumnya menyatakan Ganjar Pranowo adalah sosok Jokowi di tahun 2024.
"Saya ingin menanggapi statement Pak Sandi yang hari ini mengatakan bahwa Pak Ganjar Pranowo itu adalah Jokowi versi tahun 2024. Saya jawab, Pak Jokowi tahun 2024, Pak Jokowi tahun 2019, Pak Jokowi tahun 2014, bukan petugas partai, tetapi petugas rakyat dan petugas negara," kata Nusron di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (9/12/2023) malam.
Baca juga: Cak Imin Sebut Indonesia Terancam Bahaya Jika AMIN Tak Menang, Nusron Wahid: Jangan Sombong
Nusron memastikan bahwa Jokowi beda dengan Ganjar, yang mana Ganjar menyatakan adalah petugas partai.
"Tidak mungkin ada versi lain terhadap Jokowi yang sudah siap dirinya menjadi petugas partai," kata Nusron.
Sebelumnya, Sandiaga Uno mengatakan calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, sebagai sosok yang paling mirip dengan Presiden Jokowi.
Hal itu terlihat dari cara Ganjar melakukan pendekatan kepada masyarakat.
"Pak Ganjar ini kan adalah sosok pemimpin yang paling mirip sama Pak Jokowi dari segi pendekatan yang sangat dekat dengan rakyat, blusukan, sat set, cepat geraknya," ujar Sandiaga di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (7/12/2023).
"Saya menyebutnya (sebagai) Jokowi 3.0. Pak Ganjar ini adalah versi Pak Jokowi (di) 2024," lanjutnya.
Menurut Sandiaga, pendapatnya ini harus disadari masyarakat.
Untuk itu, Sandiaga pun mengaku sudah mulai terjun mengampanyekan Paslon Ganjar-Mahfud MD.
Baca juga: TPN akan Briefing Ganjar Sebelum Debat Lawan Prabowo dan Anies Pekan DepanĀ
Utamanya untuk menyuarakan bahwa masyarakat masih ingin percepatan pembangunan tetapi dengan didukung pemerintahan yang bersih.
"Arah pembangunan yang sudah dilakukan oleh pemerintahan Pak Jokowi periode pertama dan kedua ini diyakini akan meningkatkan kesejahteraan, membuka lapangan kerja dan menjaga harga-harga kebutuhan pokok," kata Sandiaga.
"Perbaikan koreksinya adalah bagaimana pemerintahan bersih yang lebih diutamakan. Pemerintahan yang bebas korupsi menjadi perhatian," tegasnya.