News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Perubahan Peta Kekuatan Para Capres di DIY & Jawa Timur versi Litbang Kompas: Ganjar-Mahfud Ambrol

Penulis: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Hasil survei terbaru Litbang Kompas yang dirilis hari ini menyajikan temuan-temuan yang cukup mengejutkan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei terbaru Litbang Kompas yang dirilis hari ini menyajikan temuan-temuan yang cukup mengejutkan.

Mulai dari pasangan Prabowo-Gibran yang kian kokoh di urutan pertama meski diserang dengan isu politik dinasti, hingga tergesernya Ganjar-Mahfud dari peringkat kedua oleh pasangan Anies-Cak Imin.

Survei yang berlangsung 29 November-4 Desember 2023 itu memperlihatkan duet Prabowo-Gibran memperoleh elektabilitas 39,3 persen.

Kemudian di bawahnya ada Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dengan angka 16,7 persen, dan terakhir Ganjar Pranowo & Mahfud MD posisi ketiga dengan elektabilitas 15,3 persen.

Pergeseran elektabilitas secara nasional ini juga dipengaruhi oleh perubahan peta elektoral di berbagai daerah.

DIY dan Jawa Timur

Di Daeah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Timur, misalnya, hal itu juga terjadi di ketiga paslon.

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, misalnya, dalam survei Litbang Kompas Agustus lalu di DIY dan Jatim mendapat 26,3 persen dan 28,2 persen, pada Desember ini melejit hampir dua kali lipat masing-masing di 40,0 persen dan 40,9 persen.

Hal ini berbanding terbalik dengan Ganjar-Mahfud MD yang terjun bebas.

Jika di bulan Agustus, Ganjar-Mahfud di DIY dan Jatim masing-masing mendapat 57,9 persen dan 41,1 persen, pada Desember mereka ambrol tinggal 20,0 persen dan 18,6 persen.

Berikut ini perubahan penguasaan wilayah capres-cawapres di Provinsi DIY dan Jatim menurut survei terbaru Litbang Kompas:

A. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar:

Survei Agustus 2023

DI Yogyakarta: 5,3 persen
Jawa Timur: 10,9 persen

Survei Desember 2023

DI Yogyakarta: 10,0 persen
Jawa Timur: 10,0 persen

B. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka:

Survei Agustus 2023

DI Yogyakarta: 26,3 persen
Jawa Timur: 28,2 persen

Survei Desember 2023

DI Yogyakarta: 40,0 persen
Jawa Timur: 40,9 persen

C. Ganjar Pranowo-Mahfud MD:

Survei Agustus 2023

DI Yogyakarta: 57,9 persen
Jawa Timur: 41,1 persen

Survei Desember 2023

DI Yogyakarta: 20,0 persen
Jawa Timur: 18,6 persen

Analisa pengamat

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga merespons soal hasil survei terbaru Litbang Kompas periode Desember 2023 terkait elektabilitas pasangan capres-cawapres.

Dimana dalam survei itu, elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran unggul 39,3 persen, diikuti Anies-Cak Imin dengan 16,7 persen dan terakhir Ganjar-Mahfud MD dengan 15,3 persen.

Menelaah hasil survei itu, Jamiluddin menilai akan ada dua kemungkinan yang terjadi dalam pertarungan Pilpres 2024 ini.

Pertama, pilpres hanya terjadi satu putaran apabila tren kenaikan elektabilitas Prabowo-Gibran akan terus melampaui elektabilitas Anies-Cak Imin.

Terlebih dalam hasil survei ini terdapat responden yang belum menjawab atau swing votters sebanyak 28,7 persen.

"Kalau hal itu terjadi, maka elektabilitas Prabowo-Gibran berpeluang minimal mencapai 50 plus 1. Capaian ini dapat memenangkan pasangan Prabowo - Gibran dalam satu putaran," kata Jamiluddin dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/12/2023).

Kemungkinan kedua kata dia, apabila tren kenaikan elektabilitas Anies-Cak Imin terus meningkat tinggi, maka keterpilihan pasangan berjuluk AMIN berpeluang mendekati Prabowo-Gibran dan meninggalkan Ganjar-Mahfud.

Kondisi ini yang menurut dia akan menyulitkan Prabowo - Gibran memperoleh suara minimal 50 plus 1 untuk menang hanya di putaran pertama.

"Kalau hal itu terjadi, maka Pilpres akan berlangsung dua putaran. Pasangan Anies-Muhaimin akan menantang Prabowo-Gibran pada putaran kedua," beber dia.

Ihwal siapa yang akan menjadi pemenang di putaran kedua jika benar Prabowo-Gibran dan Anies-Cak Imin yang lolos maka itu ditentukan pada suara pasangan Ganjar - Mahfud.

Dalam kondisi ini, ada dua kemungkinan lagi yakni perihal arah suara pendukung Ganjar-Mahfud bila tidak masuk pada putaran kedua.

Pertama, pendukung Ganjar-Mahfud banyak yang golput. Mereka tidak menghendaki Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin.

"Kalau hal ini terjadi, maka Prabowo-Gibran berpeluang besar menang pada putaran kedua," beber dia.

Kemungkinan kedua, mayoritas pendukung Ganjar-Mahfud mengalihkan suaranya ke Anies-Cak Imin dengan catatan pendukung Ganjar menjadi antitesa pasangan Prabowo.

"Bila hal ini terjadi, maka peluang Anies - Muhaimin menang pada putaran kedua sangat besar," kata dia.

"Kalkulasi itu tentu dapat terjadi bila Pilpres berlangsung jujur dan adil. Bila tidak, maka kalkulasi itu dengan sendirinya tidak berlaku," tukas Jamiluddin. (Tribunnews.com/Malvyandie/Rizki Sandi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini