News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Timnas AMIN Tegaskan Tak Ada Toleransi pada Pelecehan dan Penghinaan terhadap Agama

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jubir Timnas AMIN Mustofa Nahrawardaya

TRIBUNNEWS.COM - Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) tak memberikan toleransi terhadap berbagai bentu pelecehan dan penghinaan terhadap agama maupun keyakinan.

Pernyataan ini disampaikan jubir Timnas AMIN Mustofa Nahrawardaya tentang ucapan komika asal Lampung Aulia Rakhman yang diduga menyinggung nama sosok Nabi Muhammad SAW dalam penyampaian komedinya saat acara Desak Anies yang digelar di Lampung, Kamis (7/12/2023)

“AMIN sangat menyesalkan ucapan pelaku, dan pasti tidak setuju atas ucapan tersebut. Memang dalam program 'Desak Anies', peserta bebas datang dan bebas bertanya kepada Anies, sebagai batu uji bagi kemampuan Anies menjawab masalah yang ada di masyarakat,” kata Mustofa, Senin (11/12/2023).

Baca juga: Anies Takjub dan Merasa Terhormat Berkesempatan Kunjungi Vihara Berusia Setengah Abad

Dengan demikian, lanjutnya, Timnas AMIN sangat mendukung berjalannya proses hukum yang adil, sesuai dengan perbuatan pelaku yang menyebabkan masyarakat marah atas perilakunya.

“Dalam agenda-agenda terbuka Anies, masyarakat memang diberi kebebasan berpendapat. Itu sebagai salah satu kode AMIN saat berkuasa nanti. Namun tidak berarti boleh menghina, memaki, atau menyerang kehormatan orang lain. Apalagi menghina Nabi Muhammad. Ini jadi masalah serius kalau dilakukan,” ujarnya.

Tofa menambahkan, jika AMIN menang di Pemilu nanti, insya Allah AMIN akan menjamin kebebasan berpendapat dan berekspresi pada setiap warga negara, tapi tegas tidak mentolerir pelecehan dan penghinaan terhadap agama dan keyakinan serta simbol-simbol yang dimuliakan oleh agama apapun di Indonesia.

“AMIN dalam perjalanan kekuasaannya nanti tidak akan mengkriminalisasi warga negara yang kritis atau mengoreksi kekurangan pemerintah nantinya. Ingat, tidak ada warga negara yang dipidana hanya karena mengkritik pemerintah,” pungkasnya. (***Vincent***)

Baca juga: Komika Aulia Rakhman Jadi Tersangka seusai Diduga Hina Nabi Muhammad, Timnas AMIN Beri Bantuan Hukum

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini