"Memangnya apa penderitaan dan apa yang telah dilakukan buat kawan-kawan saya yang belum kembali," tutur Andi.
"Apa yang sudah pernah dilakukan terhadap kami kecuali hiasan 5 tahunan?" sambungnya.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko: Prabowo Gibran Akan Perjuangkan Hak Asasi Digital
Diberitakan sebelumnya, Budiman mengatakan Prabowo pun sudah menjadi bagian dari demokrasi dalam 25 tahun terakhir.
"Pak Prabowo fit, tidak ada bukti secara hukum yang mengatakan beliau adalah kriminal. Dan secara politik, beliau sudah jadi bagian dari proses demokrasi sejak 25 tahun lalu hingga sekarang," ujar Budiman dalam jumpa pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Senin (11/12/2023).
Budiman menjelaskan, secara politik, Prabowo sudah pernah menjadi cawapres Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri pada Pemilu 2009 silam.
Artinya, kata dia, pihak-pihak yang saat ini menjadi kompetitor pun pernah mengakui bahwa Prabowo tidak memiliki masalah karena berani menggandengnya maju pilpres.
"Pernah menjadi cawapres Megawati, dan 2 kali sebagai capres, artinya sudah disahkan secara UU, sistem kepemiluan," ujarnya.
Lebih lanjut, Budiman mengungkit momen yang terjadi pada tahun 1998 silam. Kala itu, ia sebagai aktivis berada di pihak yang ingin Indonesia lebih demokratis.
Sedangkan Prabowo sebagai Komandan Kopassus berada pada posisi yang hanya menjalankan tugas negara.
"Kami menjalankan tugas sejarah, Pak Prabowo menjalankan tugas negara. Kedua-duanya untuk menjaga Indonesia," kata Budiman.
"Tahun 98 tugas sejarah dan tugas negara ada dalam posisi berhadapan. Karena pada waktu itu negara otoriter, menolak untuk melakukan perubahan dengan cara baik-baik sehingga terpaksa kami melakukan terobosan dan perlawanan," sambungnya.
Kini 25 tahun berlalu, Budiman menyebut sosok-sosok yang saat itu menjalankan tugas sejarah dan negara ingin persatuan. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan politikus PDI-P Budiman Sudjatmiko.
Pertemuan itu berlangsung di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023).
Budiman menekankan mereka menginginkan Indonesia yang lebih kuat, lebih bersih, dan bisa menghadapi tantangan global.