TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terkait dengan pertanyaan terkait polusi Jakarta yang disampaikan oleh Capres no. urut 2 Prabowo Subianto kepada Capres no. urut 1 Anies Baswedan, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo Gibran, Cheryl Anelia Tanzil, menyampaikan bahwa pertanyaan tersebut mewakili suara Ibu di Jakarta.
“Pertanyaan Pak Prabowo ke Pak Anies mewakili jeritan hati jutaan emak-emak di Jakarta yang anaknya sakit pernafasan akibat polusi. Termasuk saya, Emak beranak dua juga merasakan hal yang sama.” jelas Cheryl dalam rilis yang diterima Tribunnews, Rabu (13/12/2023).
Baca juga: TKN: Persatuan Jokowi dan Prabowo pada 2019 adalah Rekonsiliasi Nasional
Kegelisahan tersebut, menurut Cheryl sudah menjadi buah bibir di komunitas Emak-Emak, yang selalu khawatir atas kesehatan anak. Apalagi data-data yang ada menunjukkan udara Jakarta makin tidak layak hirup.
“Contohnya, Data WRI (World Resources Institute,-red) menunjukan 9 dari 10 orang Jakarta menghirup udara buruk. Data juga menunjukkan lebih dari 5.000 orang meninggal setiap tahun akibat polusi. Pasien anak banyak sekali di rumah sakit karena sakit pernafasan. Syukurlah Ini sudah menjadi perhatian Pak Prabowo, harus ada solusi terkait hal ini.” jelasnya.
Isu polusi tersebut, lanjut Cheryl, sudah lama menjadi kebingungan di masyarakat karena banyaknya versi yang berbeda dari penyebab dan ketiadaan solusi polusi di Jakarta.
“Ada yang bicara tentang PLTU, kemudian dibantah. Ada yang bicara tentang polusi kendaraan bermotor, namun juga dibantah. Ini membuat masyarakat bingung, dan dipaksa pasrah terhadap kondisi ini dan solusi-solusinya. Ini yang menjadi perhatian Pak Prabowo dan ditanyakan kepada Pak Anies yang kebetulan dulu menjabat sebagai Gubernur.” terangnya.
Baca juga: TKN: Tegas, Demokrasi adalah Prinsip Dasar bagi Prabowo
Terkait dengan perdebatan terkait jawaban yang diberikan oleh Anies, Cheryl menyerahkan hal tersebut kepada masyarakat.
“Biarkan masyarakat yang menilai. Namun dalam setiap masalah pasti ada faktor dalam dan faktor luar yang jadi penyebab. Seorang pemimpin tidak bisa selalu bersembunyi dan menganggap semuanya bersumber dari luar, sementara anggaran besar tersedia. Saya kira itu yang disampaikan oleh Pak Prabowo.” urainya.
Seperti yang diketahui, masalah polusi menjadi salah satu pertanyaan yang diajukan oleh Capres Prabowo Subianto. Prabowo sempat mengutip bahwa Jakarta pernah dicanangkan sebagai kota paling polusi di dunia.
"Bagaimana anggaran Rp 80 triliun, Pak Anies, sebagai gubernur tidak dapat berbuat sesuatu berarti untuk mengurangi polusi," kata Prabowo dalam Debat Pertama Capres 2024 di KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023). (***Matheus***)
Baca juga: TKN Prabowo-Gibran Dorong Perlindungan HAM Prioritaskan Perempuan dan Anak