Membangun jaringan transportasi lintas Sumatera yang terhubung dengan Jawa melalui penguatan peran jalan tol, jalur kereta api, dan penyeberangan Selat Sunda. Menjadikan Kuala Tanjung sebagai simpul internasional di wilayah Indonesia Bagian Barat.
Jawa: Pondasi ekonomi yang berkelanjutan
Jabodetabek menjadi pusat ekonomi dan bisnis berkelanjutan dan berskala global yang ditunjang dengan kelancaran mobilitas orang dan barang, serta pemenuhan infrastruktur dasar bagi warga.
Wilayah sentra industri dengan komoditas unggulannya ditunjang oleh keterhubungan dengan pelabuhan dan pasar melalui angkutan barang multimoda yang efektif dan efisien serta penambahan sarana dan prasarana logistik yang memadai, seperti dry port dan pergudangan
Kota-kota lain di Pulau Jawa menjadi pusat kegiatan yang menjembatani perkotaan metropolitan dan pedesaan dengan ditunjang penyediaan hunian terjangkau di pusat kota, sistem transportasi umum yang mudah dan murah, pemenuhan infrastruktur dasar.
Kawasan pedesaan menjadi pusat pangan, pariwisata, kebudayaan, dan sumber kekayaan alam yang ditunjang dengan pemenuhan layanan infrastruktur dasar. Kawasan Pesisir Utara dan menjadi pusat pariwisata, industri Selatan perikanan, dan sumber kekayaan alam yang ditunjang dengan pembangunan infrastruktur, serta pemenuhan layanan infrastruktur dasar dan infrastruktur penghubung dengan kota.
Pelabuhan Patimban fasilitas lengkap dan terintegrasi memiliki secara fisik dengan angkutan barang multimoda yang efisien dan secara data dan informasi dengan National Logistics Ecosystems.
Bandara Kertajati perawatan dan perbaikan pesawat menjadi sentra serta pusat pengembangan dan riset industri teknologi tinggi yang terhubung dengan akses logistik multimoda. Tol Transjawa pembangunannya dituntaskan hingga Banyuwangi, pembangunan jalan arteri sebagai akses tol, dan penyesuaian tarif bagi kendaraan logistik
Kalimantan: Tonggak ekonomi hijau, beranda Indonesia yang maju dan asri Mewujudkan pembangunan infrastruktur kereta yang mengalungi Kalimantan, dengan penahapan yang optimal. Memastikan transportasi udara, darat, dan air (sungai dan laut) yang terjangkau dan saling terhubung
Bali dan Nusa Tenggara: Gerbang Pariwisata, Gapura Keberagaman, Pagar Kebudayaan Antar Pulau terhubung (a) penambahan dan pembaruan kapal penumpang dan kapal perintis; (b) dukungan subsidi ongkos transportasi air agar lebih terjangkau; (c) revitalisasi pelabuhan, diantaranya Pelabuhan Benoa, Lembar, Kupang, Celukan Bawang, Bima dan Labuan Bajo.
Sulawesi: Kemakmuran di Timur Membangun jaringan logistik dan transportasi yang murah dan efisien, melalui (a) melanjutkan pembangunan Kereta Api Trans Sulawesi jalur Makassar-Parepare sampai Palu hingga 2029; (b) integrasi dan tata kelola yang baik terhadap sektor transportasi publik (integrasi Pete-Pete, pengembangan bus dalam kota); (c) melanjutkan pembangunan jalan tol trans Sulawesi sebagai Upaya menciptakan kemudahan mobilitas individu dan komoditas; (d) optimalisasi ALKI II dan III menghubungkan rantai pasok komoditas; (e) pembangunan dan pengembangan dry port lintas kabupaten dan provinsi.
Maluku: Kebangkitan ekonomi maritim dari Timur Antar Pulau terhubung dengan penambahan dan pembaruan kapal penumpang dan kapal perintis, dukungan subsidi ongkos transportasi air agar lebih terjangkau, serta revitalisasi pelabuhan diantaranya Pelabuhan Yos Sudarso, Amahai, Tual, Namlea dan Saumlaki. Kepastian bagi seluruh kota dan desa tersedia angkutan umum murah.
Papua: Pemerataan sempurna
Revitalisasi pelabuhan Jayapura dan Samabusa Nabire untuk Biak, akses masuk utama barang dan jasa di wilayah utara serta Pelabuhan Pomako Mimika dan Merauke untuk wilayah Selatan. Melanjutkan pembangunan jalan Trans Papua dengan fokus meningkatkan kehadiran jalan nasional minimal di 90 persen kab/kota dan 100% jalan penghubung antar kab/kota dalam kondisi baik. Pengaspalan lebih dari 1.700 km jalan Trans Papua yang masih dalam kondisi tanah dan kerikil.