Hasil yang disampaikan Burhanuddin antara lain kondisi ekonomi nasional, kondisi penegakan hukum nasional, kinerja presiden, kinerja presiden menurut demografi dan wilayah, pilihan partai DPR RI, hingga simulasi 3 pasangan capres menurut demografi, dan simulasi 2 pasangan nama.
Selanjutnya, Burhanuddin memaparkan hasil survei terkait debat capres 12 Desember 2023, debat capres 12 Desember 2023 menurut pilihan partai dan pasangan capres-cawapres dan capres yang paling bagus program kerjanya dengan basis responden yang menyaksikan debat.
Dalam paparan yang disampaikan Burhanuddin, satu di antara sejumlah kesimpulan survei tersebut adalah secara agregat tampak acara debat tidak terlalu banyak mengubah peta elektoral pasangan capres-cawapres.
Selain itu, dibanding dengan sebelum acara debat digelar distribusi
dukungan terhadap pasangan capres-cawapres tidak banyak mengalami perubahan signifikan.
Bagaimana Metodologi yang Diklaim?
Periode survei telepon dilakukan pada 23 sampai 24 Desember 2023.
Target populasi survei adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun dan atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel, sekitar 83% dari populasi nasional
Sampel sebanyak 1217 responden dipilih melalui kombinasi metode Random Digit Dialing (RDD) (265) responden) dan Double Sampling (DS) (952 responden).
RDD adalah proses pembangkitan nomor telpon secara acak, sementara DS adalah pengambilan sampel secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.
Margin of error (MoE) diperkirakan ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang sudah terlatih dan profesional.
Catatan Kritis Ketua Persepi
Ketua Perhimpungan Survei Opini Publik Indonesia (Presepi) Philips J Vermonte memberikan catatan kritis terhadap survei yang dilakukan oleh Lembaga survei Indikator Politik Indonesia.
Hal pertama yang disorot oleh Philips adalah terkait dengan metode survei telepon.