Menurut Aryo, Ganjar-Mahfud mendesain program yang lebih bersifat sebagai "kail", daripada menebar "ikan".
Ide itu diyakini akan lebih mampu memotong kemiskinan daripada program makan siang gratis.
Dia mengatakan, program makan siang gratis belum teruji, butuh biaya besar, dan tidak pernah dirancang atau dilakukan di era Presiden Joko Widodo.
“Kami yakin periode pemerintahan lima tahun Ganjar-Mahfud nantinya yang efektif, anti korupsi, dan bergerak cepat dapat merealisasi semua program tersebut,” ujar Aryo.
Sekadar diketahui, pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran Rakabuming mengusung program makan siang gratis untuk anak-anak yang memakan biaya hingga Rp 450 triliun per tahun.
Jika benar direalisasikan maka biayanya mencapai Rp 2,250 triliun selama satu periode pemerintahan atau lima tahun.
Sebagai perbandingan jumlah APBN Indonesia pada 2024 atau tahun depan ditetapkan oleh pemerintah dan DPR RI sebesar Rp 3.325,1 triliun.
Mengutip laman Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, total APBN 2024 sebesar Rp 3.325,1 triliun tersebut terdiri dari belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp 1.090,8 triliun. Kemudian belanja non-K/L sebesar Rp 1.376,7 triliun, dan transfer ke daerah sebesar Rp 857,6 triliun.
Dengan merealisasikan program itu maka akan terjadi realokasi besar-besaran pada APBN 2024, meskipun target penerimaan negara seperti pajak dinaikkan.(Willy Widianto)