Deklarasi yang bahkan dihadiri oleh Ketua TKN Rosan Roeslani ini juga dinilai berlebihan.
Hal ini mengingat Witjaksono yang memposisikan dirinya sebagai Koordinator Nasional Pejuang PPP merupakan kader PPP yang baru masuk, dan bergabung sebagai anggota partai selama enam bulan sehingga belum bisa dikatakan tokoh.
Untuk itu DPP PPP menegaskan seluruh keputusan politik yang dilakukan dan mengatasnamakan PPP harus melewati mekanisme partai.
Di luar itu maka segala sikap politik dan deklarasi bukan merupakan sikap politik DPP PPP.
Ketua DPP PPP Thobahul Aftoni menegaskan bahwa adanya sekelompok orang yang mengatasnamakan Pejuang PPP dinilai hanya main klaim saja.
Dia menyebut, langkah Pejuang PPP yang mendukung Capres nomor urut 2 jelas tidak merepresentasikan suara akar rumput PPP.
"Witjaksono hanya sekedar mencari peluang di PPP mengingat dia baru 7 bulan di PPP. Jadi menurut saya itu bukan pejuang tetapi hanya sekedar mencari peluang,” ujar Aftoni di Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Aftoni lalu mengibaratkan hal itu sebagai butiran daun kering yang runtuh saja, yang sudah terpisah dari akarnya. Bahkan mereka dianggap pragmatis di momen Pemilu 2024 ini.
“Sama sekali tidak merepresentasikan akar rumput PPP itu terlalu jauh, dan butiran itulah yang di besar-besarkan dan mencoba dipungut oleh Tim Prabowo – Gibran,” katanya.
Secara tegas Aftoni menambahkan bahwa langkah-langkah kelompok seperti ini justru menjerumuskan dan merugikan bagi mereka sendiri.
“Ya pantas saja kalau Pak Prabowo Nyapres 3 kali kalah terus karena timnya tidak cermat memilah dukungan. Yang model dukungan semu begitu saja masih diambil,” pungkasnya.
Laporan reporter Alfian Firmansyah | Sumber: Warta Kota