Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko Polhukam RI sekaligus Calon Wakil Presiden nomor urut 3 Mahfud MD menganggap karangan bunga dukungan untuk TNI di Markas Kompi 8 Yonif Raiders 408 pasca penganiayaan sejumlah relawan Ganjar-Mahfud MD oleh oknum anggota Kompi B Yonif Raider 408/Suhbrastha Boyolali Jawa Tengah adalah sandiwara dan gimmick politik.
Menurutnya, substansi dari kasus tersebut adalah penganiayaan yang sangat fatal karena dilakukan oleh anggota TNI.
Hal tersebut disampaikannya udai berziarah ke makam Wakil Presiden pertama RI Mohammad Hatta atau Bung Hatta di Tanah Kusir Jakarta Selatan pada Selasa (2/1/2024).
"Ya sudah, kan sudah diproses. Menurut saya itu nggak bisa dibuat sandiwara-sandiwara dengan bunga, dengan apa itu. Itu yang sandiwara bunga dan bunga itu ya, biasa lah permainan gimmick-gimmick politik," kata Mahfud.
"Tetapi substansinya itu adalah penganiayaan dan sangat fatal kalau itu dilakukan oleh anggota TNI," sambung dia.
Baca juga: Perang Udara Kian Masif Jelang Pilpres 2024, Ini Peta Kekuatan Capres dan cawapres di Medsos
Namun demikian, ia meyakini sampai saat ini TNI tak terpengaruh karangan bunga dukungan terhadap penganiayaan yang dilakukan oknum anggota Kompi B Yonif Raider 408/Suhbrastha Boyolali Jawa Tengah pada Sabtu (30/12/2023).
Mahfud memandang sampai saat ini TNI konsekuen dan konsisten dalam penanganan kasus hukum yang melibatkan anggotanya.
"Dan saya melihat sampai sekarang TNI konsekuen. Konsisten melakukan tindakan, tidak akan terpengaruh oleh bunga, bunga, bunga, itu kan bisa dibuat, bisa dipesan oleh.. Ya pokoknya harus ditindak," kata dia.
Diberitakan TribunSolo.com sebelumnya oknum anggota TNI yang mengeroyok simpatisan Ganjar-Mahfud karena knalpot brong mendapatkan dukungan.
Dukungan itu muncul di Boyolali, ada spanduk dan karangan bunga yang mendukung anggota TNI.
Itu terlihat di depan Markas Kompi 408 Boyolali, terlihat berjajar karangan bunga.
Ada lebih dari 20 karangan bunga yang di jajar di utara jalan perintis kemerdekaan Boyolali.
Karangan bunga itu bertuliskan "Tetap dukung 408 Bravo".
"Yang kemaki harus dibina,"