Yulis juga memaparkan soal visi misi capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang berisi, menanggulangi aksi terorisme, dukungan Palestina. Terus tentang moderenisasi alusista negara, dan kapabilitas dan badan pertahanan siber.
Lalu, dia turut menjabarkan visi misi Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang juga bicara tentang politik bebas aktif, perkuat diplomasi dan perlindungan pekerja migran, moderenisasi alusista hingga membentuk Angkatan Siber.
Yulis pun memberikan catatan penting terkait Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang dinilai sama-sama paham soal postur moderenisasi alusista pertahanan Tanah Air.
"Dari ketiga paslon ini, kalau kita melihat sama-sama, jadi bagaimana ada perbedaan, ada juga yang sangat mendasar, misalnya di paslon 2 dan 3, mereka tahu paham betul kebutuhan sistem pertahanan negara kita. Karena mereka berbicara secara jelas tentang persoalan moderenisasi alusista," paparnya.
Yulis juga menyinggung soal visi misi Prabowo Subianto terkait peningkatan anggaran alusista. Padahal, diketahui bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) di bawah kepemimpinan Prabowo mendapat alokasi besar dari APBN.
Dia menegaskan, bahwa pihaknya taj mempermasalahkan jika peningkatan anggaran untuk kemajuan pertahan RI.
Hanya saja, yang harus menjadi perhatian dan atensi bersama adalah bagaimana anggaran itu digunakan secara efektif dan efesien.
"Jangan-jangan hanya persoalan penyerapan anggaran saja, jadi menaikan anggaran itu hanya untuk mengejar penyerapan pada anggaran, angka-angka saja, jadi tidak efektif dan tepat sasaran, sehingga keinginan untuk moderenisasi alusista itu tidak sama dengan apa yang dikeluarkan dalam peningkatan hasil," paparnya.
"Karena, itu membutuhkan kajian yang cukup koperhensif, jadi tidak serta merta peningkatan anggaran, tapi tidak ada kajian yang matang. Kita peningkatan anggaran sesuai kebutuhan, apakah sudah ada kebutuhan-kebutuhan itu, adakah kajian-kajian itu sehingga kenapa harus visi misi dicantumkan".
"Memang anggaran pertahan kita jauh sekali masih kecil dibandingkan negara-negara yang sudah maju. Tapi apakah itu yang dibutuhkan hari ini? Apakah sudah melalui kajian," jelas Yulis.
Lalu, lanjut Yulis, Prabowo dan Ganjar sama-sama bicara soal kebutuhan pertahanan Siber. Apalagi dinegara-negara maju sudah angkatan siber.
"Kita masih melakukan kajian-kajian," imbuhnya.
Namun kekurangan dari Prabowo dan Ganjar, lanjutnya, ketika mereka tidak berbicara tentang perubahan iklim. Hal ini berbeda dengan Anies yang menaruh perhatian soal itu.
"Sangat disayangkan sekali, ketika paslon 2 dan 3 tidak bebicara itu. Terutama paslon 3, karena bicara tentang ‘pangan’, harusnya mereka bicara perubahan iklim, karena sangat linier ya. Bagaimana perubahan iklim akan mempengaruhi sistem pertanian yang akan terkait pangan. Pasca Elnino kan sangat penting, karena sangat berdampak sangat signifikan ke sisten pertanian otomatis ke persoalan keamanan pangan," katanya.