News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

KPU Imbau Capres Cawapres Tidak 'Kompori' Pendukung agar Debat Berlangsung Tertib

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua KPU RI Hasyim Asyari di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seluruh calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) peserta pemilihan umum presiden (pilpres) 2024 diimbau oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk tidak menampilkan gesture yang dapat mengompori penonton saat proses debat berlangsung.

Hal ini, ujar Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari supaya debat tetap dapat berjalan tertib.

Ihwal gesture ini sudah jadi bahan evaluasi dalam rapat KPU bersama tim pasangan calon beberapa waktu lalu pasca-dua debat sebelumnya gesture cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka jadi sorotan.

“Dan itu semua sudah dijadikan evaluasi, sudah disampaikan kepada semua tim paslon,” kata Hasyim dalam jumpa pers di kantornya, Jumat (5/1/2024).

“Termasuk soal calon wakil presiden nomor urut 2 yang dikhawatirkan nanti menyemangati pendukung dan segala macam sudah juga kita sampaikan melakukan evaluasi," ia menambahkan.

Aksi seperti menampilkan gesture menyemangati atau mengompori dinilai KPU mengganggu ketertiban jalannya debat. Sehingga hal itu kembali Hasyim tegaskan untuk tak lagi di terulang kembali.

“Supaya hal-hal yg menimbulkan sesuatu yang tidak tertib, atau tidak sesuai kesepakatan dengan para pihak supaya tidak dilakukan lagi,” tuturnya.

Sebelumnya, Gibran Gibran tersorot memancing atmosfer riuh dalam debat sebelumnya baik di Kantor KPU RI dan di Jakarta Convention Center. Dia tampak melakukan gestur agar para pendukung bisa memberikan semangat kepadanya.

Sementara itu, Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini ikut menyayangkan aksi para pendukung, yang dinilainya justru mengganggu jalannya debat. Dia juga menyoroti aksi berlebihan Gibran yang mengajak pendukungnya memberi reaksi.

"Harusnya kita fokus berkonsentrasi mendengarkan apa yang disampaikan oleh calon dan kemudian saat menyampaikan, kita juga bisa memeriksa data dan fakta yang disampaikan,” ujar Titi Dalam keterangannya.

“Tapi karena ada yang tepuk tangan, mengomentari dengan kata-kata, bahkan ada calon wakil presiden yang juga mengajak untuk memberi respons, itu akhirnya mengganggu kondusifitas acara," sambungnya.

Titi merekomendasikan kepada KPU selaku penyelenggara debat untuk mengurangi jumlah pendukung yang hadir secara langsung. Menurutnya, jumlah pendukung yang banyak sangat sulit diatur sehingga mengganggu jalannya adu gagasan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini