News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

CEK FAKTA Bung Karno Pakai Pesawat Bekas saat Perang Irian Barat, Kisah Heroik Versi TNI

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Soekarno menerima Batalyon 454 pada perayaan veteran pembebasan Irian Barat di Istana Negara, 19 Januari 1963. Di belakang Soekarno Pangkostrad Mayjen TNI Soeharto dan Mayor Untung, komandan Batalyon 454.

TRIBUNNEWS.COM - Pesawat bekas di era Pemerintahan Presiden ke-1 RI, Soekarno disebut-sebut dalam debat ketiga Pilpres 2024 yang diadakan KPU di Istora Senayan, Minggu (7/1/2024).

Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto adalah pihak yang mengatakannya saat mengkritisi calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo terkait data yang salah soal pembelian kapal bekas.

"Data-data yang Bapak ungkapkan terkait masalah kapal bekas, saya ingatkan waktu Bung Karno menghadapi Irian Barat (sekarang Papua) seluruh peralatannya bekas, seluruh pesawat terbang, kapal selam, cruiser (kapal perang multi peran), destroyer (kapal persenjataan lengkap seperti fregat) semuanya bekas, dan kita sampai sekarang pun masih banyak menggunakan yang bekas. Jadi data Bapak, mungkin niatnya baik tapi keliru," kata Prabowo.

Lantas apakah benar Bung Karno (Soekarno) menggunakan pesawat bekas untuk memerangi konflik di Irian Barat?

Cek fakta, berdasarkan penelusuran Tribunnews dari artikel dalam laman TNI, penggunaan alutsista untuk konflik Irian Barat telah tertulis.

Artikel tersebut berjudul Kisah Heroik Merebut Irian Barat (1), diterbiktkan pada Rabu, 3 Mei 2006.

Dalam artikel, memang disebutkan pesawat bekas peninggalan Belanda dan Jepang yang berjumlah sekitar 300.

"Indonesia merupakan satu-satunya negara yang memiliki angkatan udara terkuat di belahan bumi selatan, khususnya di Asia Tenggara.

Selain pesawat-pesawat bekas berbagai jenis peninggalan Belanda dan Jepang yang jumlahnya tidak kurang dari 300 pesawat, kekuatan AURI juga terus bertambah dengan adanya kontrak pembelian persenjataan militer senilai USD 2,5 miliar dari Rusia dan Polandia dengan persyaratan pembayaran jangka panjang yang tidak terlalu memberatkan Indonesia."

Namun tak semuanya yang digunakan adalah pesawat bekas.

Pada paragraf keempat artikel Puspen TNI dikatakan, skuadron baru mulai bermunculan setelah tiba ratusan pesawat udara baru dari Rusia dan Polandia. 

Baca juga: Pemicu Grace Natalie Datangi Meja Moderator Debat Capres saat Jeda Iklan, KPU Sebut Tak Tepat

Di antaranya adalah helikopter, pesawat latih, pesawat sergap, hingga pesawat buru sergap.

Artikel tersebut juga merinci jenis-jenis pesawat udara yang digunakan untuk operasi bernama Trikora (Tri Komando Rakyat).

Mulai dari jenis pesawat pengebom dilengkapi peluru kendali, pesawat angkut ringan hingga berat jenis Antonov sampai pesawat pengebom serbu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini