Tak hanya kepada Anies Baswedan, Prabowo juga mengajak Ganjar Pranowo untuk bertemu dan membuka data yang ada di Kemenhan.
Ganjar saat itu, menyoroti soal Minimum Essentials Force (MEF) yang ada di Kemenhan. Menurut Prabowo, dirinya akan menyampaikan seluruhnya kepada Ganjar secara terbuka.
Alasan dirinya pengin membahas hal itu diluar debat, karena Prabowo merasa membutuhkan waktu yang cukup.
"Jadi begini yang bapak ungkapkan itu saya bisa bantah waktunya tidak cukup, saya siap bertemu dengan bapak, mari kita bahas satu persatu akan saya buktikan," kata Prabowo kepada Ganjar.
"Saya butuh hari ini pak," jawab Ganjar.
"Saya gak bisa, saya tidak dikasih waktu, jadi anda tidak fair anda minta saya kasih penjelasan yang begitu rumit tapi waktu saya terbatas, saya transparan saudara, dan yang saya katakan kalau kita bicara MEF," tutur Prabowo.
Atas hal itu, Prabowo meminta agar Ganjar memiliki waktu luang untuk berbicara bersamanya di luar gelanggang debat.
"Jadi mari kita diskusi dengan baik, sebagai negarawan dan tidak mencari-cari hal-hal yang keliru," tukas Prabowo.
Cak Imin pilih beli alat pertanian daripada alutsista
Sebelumnya, Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar mempertanyakan kebijakan pemerintah yang melakukan pengadaan alutsista ketika sedang tidak dibutuhkan.
Hal ini disampaikan pria yang karib disapa Cak Imin itu saat bertemu dengan para petani dalam acara "Nitip Gus" di area sawah kawasan Sijalak Harupat Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/1/2024).
Cak Imin heran dengan pertimbangan negara yang rela utang triliunan rupiah untuk membeli alutsista di tengah kondisi negara sedang tidak berperang.
Padahal, menurut dia, banyak kebutuhan masyarakat yang seharusnya dipenuhi oleh pemerintah, misalnya memberikan alat pertanian untuk para petani agar bisa memproduksi bahan pangan.
“Kita enggak perang kenapa kebanyakan utang beli alat perang? Lebih baik utang untuk beli alat pertanian,” kata Cak Imin, Rabu (3/1/2024).