TPN Full Senyum Lihat Aksi Ganjar Saat Debat Ketiga Capres Minggu Malam
Willy Widianto/Tribun Network
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional(TPN) mengaku penuh senyuman melihat penampilan Ganjar Pranowo saat debat ketiga pilpres 2024 semalam.
Menurut Juru Bicara TPN, Siti Rahmayanti Badjeber penampilan Ganjar Pranowo sangat baik.
"Sangat baik. Kami semua full senyum. Dari debat semalam harusnya masyarakat bisa menilai paslon yang pantas memimpin Indonesia ini lima tahun ke depan," kata Rahma saat berbincang dengan Tribun via pesan singkat, Senin(8/1/2024).
Baca juga: Mahfud MD: Tidak Ada Perdebatan, Ganjar Menang di Semua Lini Kemarin Malam
Menurut Rahma dalam debat yang bertemakan pertahanan dan keamanan serta hubungan internasional semalam visi misi Ganjar dalam paparannya sangat jelas.
Hal tersebut terbukti dari pernyataan calon presiden nomor urut 2 yang beberapa kali menyebut penjelasan dari Ganjar sangat baik dan bagus.
"Dengan paslon 2 menyetujui terus tentang statement paslon 3 secara tidak langsung visi misi Ganjar Pranowo jelas," kata Rahma.
Politikus Partai Hanura ini juga menyebut pernyataan dari Ganjar Pranowo yang mengatakan bahwa Indonesia pernah berhasil menyelenggarakan Dasasila Bandung tahun 1955.
Hal itu menjelaskan, target dan visi misi Ganjar jelas ingin membawa keberhasilan tahun 1955 saat menjabat menjadi presiden nanti.
Visi Politik Bebas Aktif Diseusaikan Kekinian Ekonomi
Dalam debat Minggi Malam, Ganjar Pranowo menjelaskan sejumlah hal terkait visinya sebagai Capres dalam aspek p[olitik luar negeri dan keamanan.
Dia mengatakan, akan meredefinisi politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi kekinian ekonomi.
Ganjar menyebut, kebijakan itu diperlukan untuk menarik arus masuk investasi serta membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi rakyat Indonesia.
“Kita musti betul-betul bisa melakukan redefinisi terhadap politik luar negeri yang bebas aktif, dan disesuaikan dengan kondisi kekinian,” kata Ganjar.
Ganjar menuturkan, dirinya telah membaca sekaligus mencatat berbagai persoalan luar negeri, pertahanan, dan keamanan yang harus diselesaikan Indonesia.