News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Riset Buktikan Program Makan Siang Gratis di Sekolah Bermanfaat untuk Akademis Anak

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemilih Muda (Fanta) Prabowo-Gibran melakukan aksi bagi-bagi susu gratis kepada warga yang melintasikawasan Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2023). Pembagian susu gratis ini merupakan bagian dari program kampanye pasangan nomor capres dan cawapres urut 2 Prabowo-Gibran untuk memperbanyak lumbung pangan dan perbaikan gizi dengan memberi makan siang gratis kepada anak-anak dan memberi susu. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hamdan Hamedan membeberkan fakta bahwa program makan siang gratis di sekolah dapat membawa manfaat bagi akademis anak.

Hal itu, kata Hamdan, telah dibuktikan melalui ratusan riset. Selain dari sisi akademis, manfaat lain dari program makan siang gratis yaitu mengurangi gizi buruk, serta membantu ekonomi keluarga hingga nasional.

“Laporan ‘True Cost of Food: School Meals Case Study’ menunjukkan manfaat program makan siang gratis di sekolah-sekolah Amerika Serikat (AS) bagi kesehatan dan ekonomi.” jelas Hamdan.

“Dengan 30 juta siswa di AS yang mendapat manfaat, program ini menelan biaya sekitar $18,7 miliar per tahun. Tapi manfaat kesehatan dan ekonomi yang dihasilkan mencapai $40 miliar— dengan keuntungan sekitar $21 miliar,” lanjut Hamdan melalui tulisan di akun Instagram pribadinya, @hamdan.hamedan, Rabu (17/1/2024).

Baca juga: Relawan Prabowo-Gibran: Program Makan Siang Gratis Harus Dirasakan Maksimal Keluarga Miskin

Ia menjelaskan, laporan yang sama juga menunjukkan program ini berpotensi menambah manfaat sebesar $10 miliar, khususnya dengan fokus pada bahan makanan lokal, sehat, dan berkelanjutan.

Sebagai salah satu negara yang telah mengimplementasikan program makan siang gratis, AS dilaporkan telah menerapkan program ini untuk seluruh siswa, tidak hanya siswa dari keluarga yang kurang mampu. Kemudian, banyak negara bagian di AS yang saat ini tengah berupaya untuk melakukan langkah yang sama.

“Di negara kaya seperti AS pun, tidak berarti semua orang tua mampu memberikan makanan yang bergizi untuk anaknya. Biaya makan pagi dan siang bagi anak-anak di AS bisa mencapai Rp23 juta per tahun per anak. Ini bukan hal yang mudah bagi keluarga kurang mampu,” tulis Hamdan.

Baca juga: Debat Cawapres, Gibran: Program Makan Siang Gratis Investasi Menuju Indonesia Emas

Dalam unggahan yang sama, Hamdan kemudian mengutip pernyataan Direktur Nutrisi St. Paul Public Schools, Stacy Koppen yang mengungkap alasan negara bagian seperti Minnesota membiayai program ini.

“Alasannya agar para siswa tidak perlu memikirkan urusan perut. Dengan demikian, mereka bisa datang dan fokus belajar di sekolah. Manfaat lainnya dari progam ini dapat terlihat di Albuquerque, New Mexico, di mana tingkat kehadiran siswa justru meningkat,” kutipnya.

Secara umum, tiga faktor utama yang menyebabkan para siswa tertarik pada program ini adalah makanan yang enak; gratis; dan dapat mengetahui menu makanan terlebih dahulu. Lebih lanjut, 85 persen siswa tertarik jika makanan diberikan secara gratis.

“Survei Urban Institute juga menemukan bahwa mayoritas orang tuanya (sebesar 76 persen) pun mendukung program ini,” pungkas Hamdan. (***A. Kemala***)

Baca juga: Prabowo: Korupsi Rusak Kehidupan Bangsa, Bahayakan Keselamatan Negara

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini