Nahdliyin merupakan sebutan bagi pengikut Nahdlatul Ulama (NU) yang dikenal sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia.
Berkaca dari Pilpres sebelumnya, perolehan suara di Jawa Timur merupakan kunci memenangkan Pilpres.
Di Pilpres 2019 lalu, Jokowi-Ma'ruf Amin mengalahkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan selisih 7,7 juta suara.
Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin berhasil meraup 16.231.668 suara atau 65,7 persen.
Sedangkan paslon Prabowo-Sandi hanya mendapat 8.441.247 dengan persentase 34,3 persen.
Total pemilih di Jawa Timur pada Pilpres 2014 ini mencapai 31.402.838 pemilih atau sekitar 14 persen dari suara nasional, ketiga terbesar setelah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
SURVEI CAPRES DI KANDANG BANTENG (JAWA TENGAH)
Hasil survei nasional Litbang Kompas pada 29 November hingga 4 Desember 2023 menunjukkan pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD bersaing ketat dengan pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam perolehan suara di Jawa Tengah (Jateng).
Jateng memiliki sepuluh daerah pemilihan (dapil) namun hasil survei memperlihatkan perolehan suara Ganjar-Mahfud mulai goyang alias tidak lagi mendominasi di wilayah itu.
Ganjar-Mahfud Unggul di 4 Dapil Jateng
Analisis Litbang Kompas menyebut pasangan Ganjar-Mahfud unggul di dapil Jawa Tengah III, Jawa Tengah IV, Jawa Tengah V, dan Jawa Tengah X, atau di wilayah Jawa Tengah bagian timur.
Dari keempat dapil tersebut, dominasi Ganjar-Mahfud paling kentara di dapil Jawa Tengah X yang meliputi Batang, Pekalongan, Pemalang, dan Kota Pekalongan.
Menurut survei tersebut, 53,2 persen responden di dapil Jawa Tengah X memilih Ganjar-Mahfud, 27,5 persen mendukung Prabowo-Gibran, dan 4,3 persen Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Ganjar-Mahfud dinilai dapat menjaga soliditas suara di dapil Jawa Tengah V yang mencakup Boyolali, Klaten, Sukoharjo, dan Kota Surakarta.