TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Irma Hutabarat menyatakan lumbung pangan atau food estate penting untuk mengantisipasi krisis pangan.
Masyarakat Indonesia, menurut Irma, yang mayoritas mengonsumsi tempe dan tahu membutuhkan bahan baku kedelai.
“Tetapi tingginya konsumsi itu membuar kita masih harus impor,” kata Irma di Studio Podcast Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Minggu (21/1/2024).
Baca juga: Selain Doa, Prabowo Unggah Foto Kebersamaan Megawati Soekarnoputri saat Duet Pilpres 2009 di Ig
Selain itu, lumbung pangan juga menciptkaan pemerataan distribusi.
Selama ini, produksi pangan seperti beras hanya berfokus di Pulau Jawa.
“Penghasil padi belum merata di Indonesia sehingga hanya Jawa saja yang hijau sebagai lumbung padi,” urainya.
Irma menegaskan dengan adanya lumbung pangan maka akan tercipta distibusi ke area lainnya seperti Kalimantan, Sumatera, dan Papua.
Artinya keberadaan lumbung pangan bisa menjadi ketahanan di seluruh area tanah air.
“Itu untuk masalah domestik belum lagi masalah global apabila sesuatu terjadi yang menyebabkan harga-harga naik,” ucap Irma.
Alasan lain food estate diperlukan untuk mengantisipasi ketegangan geopolitik seperti perang di Ukraina di mana masyarakat Eropa merasakan sekali kenaikan harga gandum dan minyak.
Menurutnya, hal ini jangan dampai bercampak besar pada masyarakat Indonesia yang sangat bergantung pada bahan baku gandum dan kedelai.
“Kalau kita terkena dampak misalkan sesuatu terjadi di Vietnam atau di Thailand maka itu akan mengguncang lebih buruk lagi ketahanan pangan kita,” imbuh dia.
Baca juga: Mahfud MD Ternyata Sudah Lempar Isyarat Mundur dari Menko Polhukam saat Debat Cawapres
Irma menegaskan bahwa food estate tidak hanya berfokus pada memperluas lahan tetapi bagaimana cara mendistribusikan pangan secara merata.
Dia menilai sudah saat ini penghasil pangan tidak lagi hanya bertumpu pada Pulau Jawa.