Dengan kolaborasi tersebut maka pemerataan pendidikan yang berkualitas dapat tercapai.
Budiman mencontohkan misalnya pendidikan dasar atau SD, hingga kelas 4 itu seharusnya memberikan ruang kepada murid untuk "bermain belajar", bukan "bekerja belajar" seperti yang ada sekarang.
Dengan bermain belajar murid bisa mengetahui siapa dirinya, bisa menempatkan posisi dalam ruang serta mampu mengekspresikan dirinya.
Hal hal seperti kata Budiman belum mampu direspon oleh pendidikan tradisional di Indonesia.
Berbeda dengan pendidikan swasta yang sudah melakukan itu. Oleh karenanya dibutuhkan kolaborasi antaranya pendidikan publik dengan swasta.
"Ini menjadi bagian dari integral itulah yang disebut bagian dari kolaborasi yang disebut Prabowo Gibran," katanya.
Selanjutnya kata Budiman yakni memaksimalkanĀ peran negara dengan mengucurkan dana pendidikan.
Prabowo-Gibran kata dia akan menciptakan kartu seperti pra kerja, sehingga setiap anak akan mendapatkan subsidi melalui sekolahnya sehingga bisa apply pada teknologi pendidikan atau edutech yang ada di perusahaan swasta untuk mengembangkan dirinya.
"Murid bisa memilih bebas perusahaan-perusahaan pendidikan untuk melatih mereka pada pendidikan yang sifatnya pengembangan kreasi dan inovasi," pungkasnya.