Ia juga mengaku sudah putus asa untuk mengingatkan Presiden Jokowi.
Sebab itu, pentolan Teater Gandrik yang satu ini melontarkan kritik pedas melalui pantun dikampanye PDIP bebrapa hari lalu.
"Iya, putus asa saya sekarang. Sudah nggak ada harapan. Levelnya sudah melukai demokrasi. Saya termasuk aktivitis 1998 berjuang bersama kawan lain untuk membangun demokrasi Indonesia. Berhasil membangun sampai sekarang punya MK, Ombudsman, bisa mengontrol kepolisian, itu perjuangan teman-teman aktivis 98. Terus dikhianati, diakal-akalin siapa yang gak marah?" tegas Butet.
Menurutnya kehidupan demokrasi yang sudah terbangun saat ini terganggu dengan iklim politik yang tidak sehat seperti sekarang ini. (*)
Penulis: Miftahul Huda
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Ini Alasan Butet Kartaredjasa Bacakan Pantun untuk Presiden Jokowi saat Kampanye PDIP di Kulon Progo