Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02, Gibran Rakabuming bertanya-tanya soal gerakan salam 4 jari yang sedang ramai di media sosial.
"1 + 3 itu? 4, 4 jari. Warga tambah bingung nanti ya, jadi bingung empat jari," tuturnya di Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (29/01) seperti dikutip dari tayangan Kompas TV.
Baca juga: Tanggapan Para Capres soal Munculnya Gerakan Salam 4 Jari, Mampukah Gagalkan Pilpres Satu Putaran?
Wali Kota Solo ini pun tak mempersoalkan gerakan tersebut, lantaran menyerahkan semua pilihan kepada masyarakat.
Dirinya pun berkelar saat debat lalu, ia yang seorang diri mampu melawan dua cawapres lain.
"Saya kembalikan lagi ke warga. Kalau ada gabungan 1 dan 3 ya monggo. Warga kan bisa liat pas debat kemarin, dua lawan satu," kata Gibran.
Baca juga: Anies Baswedan Respons Munculnya Gerakan Salam 4 Jari di Media Sosial: Apa Ada Dari Kita Panik?
Sebelumnya, aktivis yang mempelopori gerakan Salam 4 Jari John Muhammad mengatakan tujuan di balik gerakan itu adalah mengarahkan para pemilih mengambang yang belum menentukan pilihan agar memilih paslon 01 atau 03 dalam Pilpres 2024.
Ia berharap gerakan itu dapat mengurangi potensi terjadinya pilpres satu putaran, seperti yang diharapkan kubu Prabowo-Gibran.
Mengutip BBC Indonesia, salam 4 Jari adalah gerakan yang ramai di media sosial yang terciri dari lambang tangan dengan empat jari teracung.
Direktur juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Viva Yoga Mauladi, mengatakan gerakan tersebut tidak akan berpengaruh secara signifikan pada elektabilitas Prabowo-Gibran.
“Kami yakin bahwa paslon Nomor 2 (Prabowo-Gibran) tak layak dipilih dan harus dihindari. Kami sadar bahwa untuk mengalahkan paslon Nomor 2 diperlukan solidaritas rakyat yang lebih besar dari sekadar gabungan paslon Nomor 2 (Anies-Muhaimin) & Nomor 3 (Ganjar Mahfud),” ujar dia tertera dalam unggahan Instagramnya.