TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN - Setelah kampanye bersama di Sumenep, Madura, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN melanjutkan safari ke Pamekasan, Madura, Rabu (31/1).
Di sana, paslon nomor urut 01 ini menghadiri Deklarasi dan Istigosah Ulama, Habaib, Ibu Nyai untuk pemenangan AMIN di Ponpes Gunung Sari, Pamekasan.
Dalam kesempatan itu, Anies-Muhaimin mendapat sebutan “Lora” yang berarti kyai muda, dari pada ulama dan habaib.
Hal ini menandakan sosok capres-cawapres tersebut memiliki pemahaman yang mumpumi tentang ilmu agama dan siap memegang estafet kepemimpinan di masyarakat.
Pasangan AMIN ini pun mendapatkan dukungan dari para kiai, ulama, habib, guru ngaji dan kelompok majelis, para santri, para relawan simpatisan dan masyarakat Madura.
”Kami siap mendukung dan mensukseskan pasangan calon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden dan calon wakil presiden Republik Indonesia,” begitu deklarasi yang dibacakan KH Cholil, sebagai perwakilan ulama.
Anies menjelaskan, dukungan ini menunjukkan Madura berada dalam rombongan perubahan. Menurut Anies, gelora perubahan ini akan membuat warga Madura merasakan keadilan yang setara.
“Kalau sudah begini insyallah Madura di rombongan perubahan. Tadi kita sudah mendengar yang menjadi arahan para kiai. Siap mengikuti arahan para kiai? Siap mentati kiai?” kata Anies, dan dijawab “Siap” oleh ribuan jamaah yang hadir.
Baca juga: Jateng Digoyang Anies dan Prabowo, Ini Elektabilitas Ganjar di Kandang Banteng Versi 6 Hasil Survei
Anies menambahkan, nanti ketika Anies-Muhaimin bertugas, program bansos akan ditingkatkan menjadi Bansos Plus.
“Jadi namanya bansos plus, apa namanya? Sekali lagi bansos plus, ditambah jumlahnya. Yang miskin belum masuk, dimasukkan dan ditambah pelatihan supaya bisa lebih sejahtera,” kata Anies.
Kampanye Bareng di Pamekasan, Anies-Cak Imin Serukan Warga Pilih Perubahan
Capres-cawapres 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN menghadiri kampanye akbar di Lapangan Garuda, Palengaan, Pamekasan, Madura, Rabu (31/1).
Puluhan ribu massa tumpah ruah di sepanjang jalan dan memenuhi lapangan desa. Mereka mengelu-elukan kehadiran AMIN di tengah mereka sambil menggelorakan semangat memperjuangkan perubahan.
Begitu Anies tampil di panggung, warga yang dari tadi menunggu begitu histeris sambil meneriakkan “Anies presiden” secara serempak dan bersahutan.
“Apakah ada yang datang karena bayaran? Apakah ada yang datang karena bayaran? Apakah dibayar sebelum berangkat?” tanya Anies. Massa pun sontak menjawab “Tidak”