Lebih lanjut, Cak Fu mengajak semua penyandang disabilitas memilih pemimpin yang memperjuangkan kesetaraan dan inklusi, serta terus aktif dalam mengadvokasi hak-hak mereka.
"Hanya dengan melibatkan mereka secara penuh dalam proses pembangunan, Indonesia dapat menjadi negara yang lebih inklusif dan adil bagi semua warganya," sambungnya.
Pandangan Capres Soal Disabilitas
Pertanyaan terkait disabilitas muncul pada segmen ketiga debat capres semalam untuk capres nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Pertanyaan dari panelis ialah apa komitmen pasangan calon (paslon) dalam pemberian konsesi dan penyediaan data penyandang disabilitas.
- Prabowo
Prabowo mengatakan komitmen dalam mensejahterakan disabilitas di Indonesia sudah dirinya lakukan sejak dulu, termasuk dirinya mengatakan telah mensponsori undang-undang (UU) disabilitas, dan mendorong UU tersebut lolos di DPR RI.
"Kami berkomitmen bahwa kita harus memberi pendidikan khusus untuk mereka," katanya dikutip dari tayangan YouTube KPU RI.
Prabowo mengatakan, selama ini dirinya telah mengirim tim-tim olahraga (khusus disabilitas) untuk olimpiade disabilitas.
Prabowo juga mengatakan, bahwa negara perlu berkomitmen terhadap kaum disabilitas, termasuk merekrut mereka dalam pekerjaan-pekerjaan yang bisa dilakukan di pemerintahan dan juga di komunitas pertahanan.
"Saya juga kerja sama dengan pihak-pihak lain untuk mencari teknologi yang membantu kaum disabilitas antara lain untuk membantu mereka yang penglihatannya berkurang, dengan teknologi-teknologi baru, sehingga membantu mereka bisa hidup mandiri dan bekerja hampir mendekati orang-orang normal," lanjutnya.
- GanjarÂ
Sementara itu, Ganjar Pranowo berbicara tentang pentingnya warga penyandang disabilitas dihadirkan dalam perencanaan pembangunan.
Menurutnya, negara harus hadir dan tidak boleh alpa terkait persoalan yang dihadapi para penyandang disabilitas.
Kedua kata dia, pemerintah harus menyiapkan data dengan baik. Ia mengklaim solusi KTP Sakti miliknya bisa mengakomodir hal ini.
"Kenapa kami pakai KTP Sakti? Satu KTP saja kita bisa profiling semuanya termasuk disabilitas. Maka kalaulah satu data Indonesia lalu kita cropping terkait dengan disabilitas, maka perlakuan kita bisa kita berikan apapun untuk mereka," kata dia.
"Termasuk, saya mau cerita pengalaman saja, ketika merencanakan pembangunan, hadirkan mereka, kasih ruang pertama untuk mereka berpendapat," sambung dia.