Atikoh tampak berusaha mendatangi semua santriwati yang berebut menyalami, sembari wanita kelahiran Jawa Tengah itu memasuki area dalam ponpes menuju tempat dialog.
Baca juga: Sjarifuddin Hasan: Jangan Golput! Wakil Ketua MPR Ingatkan Warga Pentingnya Ikut Pemilu
Sebelum memasuki area acara, Atikoh disambut oleh Hajjah Siti Muniroh, yang masih merupakan bibi darinya. Mereka berpelukan dan berpegangan tangan, melepas kerinduan.
Usai duduk, di hadapan ratusan orang yang hadir, Atikoh membuka dialog dengan mengaku kedatangannya ke Ponpes Syifaul Qulub Lil Mutaallimin untuk bersilaturahmi dengan semua kalangan lembaga pendidikan keagamaan itu.
"Saya utamanya ke sini untuk silaturahmi, saya mengucapkan terima kasih sudah menerima saya dengan luar biasa," ujar Atikoh.
Melalui silaturahmi, kata dia, seseorang bisa menerima banyak manfaat seperti bertambahnya rezeki dan ilmu.
"Kalau kita rajin silaturahmi, rezeki bertambah, insyaallah bisa mendapatkan ilmu. Saya di sini bisa belajar dari bapak ibu, bapak ibu juga bisa dapat pengetahuan," katanya.
Atikoh kemudian menyampaikan salam dari suami, Ganjar Pranowo dan sang putra Alam Ganjar kepada para peserta dialog yang dihadiri santri dan pengajar ponpes.
"Tentu saya mewakili Mas Ganjar, salam dari Mas Ganjar dan Alam," kata dia.
Sontak, para santriwati berteriak histeris ketika Atikoh mengungkap Alam menitipkan salam kepada semua warga Ponpes Syifaul Qulub Lil Mutaallimin.
"Sebetulnya kalau Mas Alam tidak di Yogyakarta, saya ajak. Mas Ganjar juga sekarang berada di Kalimantan Timur," kata Atikoh merespons histeria para santriwati.
Siti Atikoh juga menyatakan tidak akan melupakan rakyat yang ia datangi, dan akan kembali jika akhirnya menjadi ibu negara jika Ganjar-Mahfud menjadi pemenang Pemilu 2024.
Dalam dialog itu, Atikoh ditanya mengenai komitmen dirinya jika terpilih jadi ibu negara, dan apakah ia akan bersedia kembali ke tempat itu jika sudah terpilih.
Menjawab hal itu, Atikoh menjelaskan kenapa ia hadir ke ponpes itu pada malam ini, yakni untuk berdialog. Sebab di dalam dialog, dirinya akan banyak mencatat berbagai aspirasi rakyat selama blusukan menemui rakyat sembari menyosialisasikan program Ganjar-Mahfud.
"Insyaallah saya sebagai pendamping (istri Ganjar, red) memberikan support, memberikan kontribusi, salah satunya adalah saya menyerap aspirasi masyarakat," ungkap Atikoh.