Lebih lanjut, setelah pencoblosan ini sudah saatnya negara kembali cooling down kembali kepada aktivitas masing-masing.
“Tetaplah rukun dengan tetangga, tetaplah rukun dengan sejawat dan kemudian menatap Indonesia lima tahun yang akan datang dengan presiden yang baru,” paparnya.
Transparan Terbuka
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Sekjen PBNU) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyampaikan pandangan positif terkait penyelenggaraan pemilu 2024.
Hasil pengamatannya di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Pasuruan tidak ada perbedaan.
Menurut dia, kerja dari saksi-saksi independen hingga masyarkaat setempat turut serta dalam penghitungan surat suara.
Gus Ipul meyakini proses yang berjalan sejak pagi bisa dilihat oleh siapapun.
“Saya kira mekanismenya sama transparan dan terbuka, kita daftar lalu mengantre kemudian dipanggil dan mencoblos Pilpres dan Pileg,” katanya.
Dirinya mengatakan sudah pernah merasakan mengikuti langsung pemilihan langsung di tingkat Piwakot hingga Pilgub.
“Saya merasakan sistem pemilu kita ini dirancang untuk terus menekan kecurangan,” kata Gus Ipul.
Dia mengakui tidak gampang di zaman sekarang membuat kecurangan dalam pemungutan suara karena seluruh proses bisa disaksikan di TPS.
Dan apabila ada kecurangan itu salah satu tempat pembuktiannya di TPS.
“KPU itu sudah sangat transparan sejak awal mulai dari rekrutmen KPPS kemudian juga bagaimana transisi logistik, oleh karena itu saya setuju mari kita terima ini kalau dianggap ada kecurangan harus ditunjukkan lewat bukti tidak boleh dengan prasangka,” pungkasnya.