TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Dua calon legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Kediri, Taufik Chavifudin dan Nur Wakhid telah meninggal dunia jauh sebelum penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 202.
Kedua caleg tersebut telah ditetapkan sebagai peserta pemilu TMS (tidak memenuhi syarat) karena meninggal dunia sebelum pelaksanaan Pemilu 14 Februari 2024.
Baca juga: 81 Orang Daftar Layanan Kesehatan Mental di RSUD Tamansari, Sebagian Petugas KPPS dan Timses CalegĀ
Namun anehnya kedua caleg ini mendapatkan suara saat hari pencoblosan 14 Februari lalu.
Bahkan Taufik Chavifudin berhasil mendulang 924 suara.
Diketahui Taufik Chavifudin berasal dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Taufik berada di Dapil 6 yang meliputi Kecamatan Semen, Mojo, Grogol, Tarokan dan Banyakan.
Sementara Nur Wakhid berasal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berada di Dapil 3 wilayah Kecamatan Kepung, Puncu dan Kandangan.
Berdasarkan laman resmi pemilu2024.kpu.go.id, Selasa (20/2/2024) pukul 00.00 WIB, Caleg PPP atas nama Taufik Chavifudin telah mendulang 924 suara.
Sementara Caleg PKB Nur Wakhid mendapatkan 284 suara.
Baca juga: Detik-detik Caleg DPRD Banjarmasin Ditikam, Alami Luka di Leher dan Perut, Pelaku Punya Dendam
Sebelumnya, pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri telah mencoret keduanya.
Namun keduanya masih bisa dipilih dalam pemilihan umum, hanya saja suaranya masuk dalam suara partai.
Hal tersebut disampaikan oleh Komisioner KPU Kabupaten Kediri Bidang Teknis, Anwar Ansori.
Ia mengatakan caleg yang terdaftar dalam DCT (daftar calon tetap) dan meninggal sebelum hari H pemilihan, suaranya masih dianggap sah.
"Tetap bisa dicoblos dalam Pemilu karena surat suara sudah tercetak. Namun untuk suaranya nanti masuk sebagai suara partai," kata Anwar, Selasa (20/2/2024).