Dion menegaskan bahwa Pemilu 2024 telah selesai dan rakyat tinggal menunggu hasil rekapitulasi suara.
Presiden dan Wakil Presiden terpilih nantinya harus bersikap adil dan merangkul seluruh elemen masyarakat.
Dion menambahkan, jika ada paslon yang keberatan terhadap hasil Pemilu dan menuding adanya dugaan kecurangan terhadap proses pemungutan suara, dia menyarankan agar menenpuh jalur yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang, yakni ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Jika ada pihak-pihak yang tidak puas dan menuding adanya kecurangan, ada saluran yang tepat yaitu Bawaslu. Sehingga tidak ada opini liar yang berkembang di publik," ucap Dion.
Oleh karena itu, Dion mengajak kepada semua pihak agar kembali bersatu setelah mengikuti kontestasi ini.
"Saatnya kita jahit kembali kerukunan dan kekompakan masyarakat. Pemilu 2024 sudah selesai. Tingal kita kembali melanjutkan cita-cita pendiri bangsa dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara yang adil dan makmur," kata dia.
Ketua KPU RI: Ada 71 Orang Petugas TPS Meninggal Hingga 18 Februari 2024
Ketua Komisi Pemilihan Umum RI (KPU) Hasyim Asy'ari menyampaikan update terkait dengan jumlah petugas pemilu baik dari tingkat kecamatan, kelurahan, hingga tempat pemungutan suara (TPS) yang meninggal pada Pemilu 2024 ini.
Kata Hasyim, per-tanggal 18 Februari 2024, Hasyim menyatakan, total ada 71 orang yang meninggal dunia.
"Dalam catatan kami yang meninggal ada 71 orang dengan rincian; anggota PPK ada 1 orang di tingkat kecamatan, kemudian anggota PPS di tingkat desa kelurahan ada 4 orang, kemudian anggota KPPS di tingkat TPS ada 42 orang," kata Hasyim saat jumpa pers usai rapat evaluasi pemastian kesehatan petugas Pemilu di Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), Senin (19/2/2024).
Tak hanya petugas pemilu, Hasyim juga mencatat ada sebanyak 24 orang yang bertugas sebagai pengamanan baik dari linmas hingga pengamanan langsung (pamsung).
"Kemudian linmas yang menjaga keamanan kegiatan penghitungan pemungutan suara yang meninggal 24 orang," kata dia.
Lebih lanjut, dalam penghitungan KPU RI kata Hasyim, pihaknya juga mencatat jumlah petugas yang jatuh sakit.
Kata dia, jumlahnya lebih dari 4 ribu orang dari tingkat kecamatan hingga TPS atau tingkat RT/RW.
"Untuk yang sakit sebanyak 4.567 orang. Dengan rincian di tingkat Kecamatan atau PPK 136 orang, di tingkat PPS desa Kelurahan ada 696 orang , kemudian anggota KPPS di tingkat tps ada 3371 orang, untuk Linmas yang sakit ada 364 orang," beber Haysim.