TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, berbicara soal demokrasi Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Prabowo ketika menjadi pembicara utama dalam acara Mandiri Investment Forum (MIF) yang mengangkat tema "Thriving through Transition" di Jakarta.
Mulanya, pria yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) itu mengaku bangga dengan demokrasi Indonesia.
Di mana ia melihat hal ini dari proses Pemilu 2024 yang berjalan dengan baik.
“Saya pikir saya berpartisipasi dalam cukup banyak pemilu. Dan izinkan saya bersaksi, bahwa demokrasi memang mahal dan sangat melelahkan serta masih banyak yang harus diperbaiki,” kata Prabowo, Selasa (5/2/2024), dilansir WartaKotalive.com.
Menurut Prabowo, Indonesia perlu berbangga hati sebab jumlah partisipasi pada Pemilu 2024 ini mencapai rata-rata 80 persen.
Hal ini tidaklah buruk karena banyak negara yang juga menganut sistem demokrasi terkadang jumlah pemilihnya kurang dari 50 persen.
“Saya pikir Indonesia harus bangga dengan Pemilu kita. Apalagi negara sebesar dan seluas kita,” ujar Prabowo.
Meski demokrasi berjalan dengan baik di Indonesia, menurut Prabowo masih banyak ruang untuk perbaikan.
Ia mengatakan Indonesia merupakan negara besar yang terdiri dari 17.000 pulau dengan masyarakat yang beragam dari sisi ras, suku, hingga agama.
Sayangnya, ketika berkampanye, sambung Pranowo, dirinya belum menjangkau keseluruhan pulau.
Baca juga: Prabowo Ungkap Tanggal 20 Oktober Jadi Presiden yang Dilantik, NasDem: Percaya Diri Boleh Saja
Padahal menurut Ketua Umum Partai Gerindra ini, hal itu sangat penting untuk menyerap aspirasi seluruh masyarakat.
"Dari 38 provinsi saya cuma bisa datangi saya pikir terakhir hitungannya hanya 26."
"Jadi saya masih setelah pemilu ini saya harus masih pergi ke provinsi sisanya karena saya sudah janji provinsi yang tidak saya bisa datangi saat kampanye harus saya datangi setelah masa kampanye," terangnya.
Prabowo: Saya akan Dilantik jadi Presiden
Pada acara yang sama, Prabowo Subianto menyebut dirinya akan dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia pada Oktober 2024.
Selain itu, ia juga tidak malu-malu untuk mengungkapkan bahwa dirinya merupakan bagian dari tim Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Insya Allah tanggal 20 Oktober 2024 saya akan dilantik, dan saya rasa transisinya akan sangat lancar, karena seperti kalian tahu dari tiga calon, tim saya sangat terbuka. Kami bilang kami bagian dari tim Jokowi, kami tidak malu-malu," ujarnya.
Prabowo menilai dirinya bersama calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka sangat optimis bisa melanjutkan program dan kebijakan era Jokowi.
Meskipun dalam implementasinya, Prabowo menilai masih banyak yang harus dibenahi.
"Saya sangat optimis, kita akan melanjutkan kebijakan-kebijakan Pak Jokowi yang sudah terbukti dan kita akan menambah kebijakan dalam lintasan yang sama kita akan memperbaiki apa yang perlu diperbaiki."
"Kita akui masih banyak yang sia-sia, masih banyak inefisiensi, kita harus memiliki manajemen yang lebih baik, struktur yang lebih efisien. Kita harus lebih waspada, kita harus mengurangi korupsi, tapi itulah keindahan atau optimisme yang diberikan teknologi kepada kita," ucapnya.
Sebagai informasi, Prabowo-Gibran unggul dalam hasil quick count yang dikeluarkan oleh sejumlah lembaga.
Mereka juga unggul atas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam real count sementara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul: Berulang Kali Ikut Pilpres, Prabowo Akui Mahalnya Demokrasi di Indonesia.
(Tribunnews.com/Deni/Rizki Sandi Saputra)(WartaKotalive.com/Alfian Firmansyah)