Menurutnya kelompok ini harus diberikan contoh yang tepat agar lebih yakin dalam bekerja sebagai abdi negara.
Terlepas dari itu,Suhajar tak mempermasalahkan jika ada PNS yang mau berpaling menjadi anggota partai politik (parpol).
Namun, Kemendagri menegaskan orang tersebut harus dengan jantan mengajukan pengunduran dirinya sebagai PNS.
Suhajar menyebut sudah banyak PNS yang resign demi menjadi anggota parpol.
Ia mencontohkan ada rekan dari Guru Besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)
Muhadam Labolo hingga Direktur Bina Aparatur Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kemendagri Andi Kriarmoni yang resign dari PNS demi menjadi pejabat politik.
"Banyak kok pegawai negeri yang mundur, kawan Pak Muhadam sudah berapa yang
mundur nih, ada kan? Jadi pejabat politik dia, hah 3 orang? Kawan Pak Andi ini ada yang mundur kan? 4 orang?" ungkapnya.
"Jadi, adik-adik yang masih muda merasa kalau begitu lebih enak (menjadi anggota parpol), ya memang lebih enak jadi partai kalau kekuasaan, tapi dosanya juga lebih besar nanti. Di Padang Mahsyar besok diminta pertanggungjawaban nomor satu itu kelompok partai, kedua baru birokrasi," kata Suhajar.
Selain membeberkan kelakuan PNS yang bermain-main politik, Suhadjar juga
mengungkapkan perilaku para PNS muda yang suka nego-nego jabatan.
Mulanya ia berbicara mengenai Generasi Milenial dan Gen Z yang mulai mendominasi di sejumlah kementerian.
Namun persoalannya saat ini tampuk kekuasaan birokrasi masih dipegang para Generasi X atau Baby Boomer.
Suhajar menyinggung perilaku nego jabatan ini tercemar dari pemikiran kolot PNS
terdahulu.
Selain itu, juga masih melekat paham birokrasi ala Max Weber yang terkenal
dengan sistem hierarki vertikal.
"Saya menyadari adik-adik yang sekarang sudah pindah ke fungsional, itu di dalam hatinya masih ada sedikit rasa gundah, 'Kok aku tak jadi kabag (kepala bagian) ya, tak jadi kepala biro, aku kan ingin jabatan struktural'," katanya.
"Kenapa? Karena (paham) Max Weber itu sudah mendarah daging di seluruh generasi kami dan sebagian Anda (PNS muda) tertular oleh itu sehingga Anda mendambakan jabatan-jabatan struktural," tambah Suhajar.